Pola Asuh Orang Tua Ikut Tentukan Kuat atau Tidaknya Anak Berpuasa

Red: Reiny Dwinanda

Jumat 07 Apr 2023 16:50 WIB

Anak belajar berpuasa (ilustrasi). Meski siap secara fisik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajarkan anak berpuasa, misalnya kematangan mental, emosi, dan spiritual anak. Foto: Republika/Yogi Ardhi Anak belajar berpuasa (ilustrasi). Meski siap secara fisik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajarkan anak berpuasa, misalnya kematangan mental, emosi, dan spiritual anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan anak dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengatakan pola asuh orang tua berpengaruh pada kematangan emosional, mental, dan spiritual anak. Pola asuh pun ikut menentukan kuat atau tidaknya seorang anak berpuasa selama Ramadhan.

"Kalau anak terlalu dimanja ya enggak kuat-kuat dia, selalu diberi makanan, tidak pernah berhenti makan. Tetapi kalau anak diajar dengan pola asuh yang bagus, diajarkan misalkan keuntungan berpuasa seperti apa, itu anak-anak akan sanggup berpuasa," ujar dia dalam sebuah acara daring, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

Piprim yang menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan, anak usia enam hingga tujuh tahun, terutama perempuan, umumnya memiliki kematangan emosi yang lebih cepat. Mereka dapat kuat berpuasa sampai Maghrib.