Pemudik Diimbau tak Gunakan Jalur Alternatif di Selatan Nagreg

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan

Kamis 06 Apr 2023 18:24 WIB

Antrean pengendara yang melintas di jalur Limbangan-Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Polisi mengimbau pemudik tidak menggunakan jalur alternatif di selatan Nagreg. Foto: ANTARA/Novrian Arbi Antrean pengendara yang melintas di jalur Limbangan-Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Polisi mengimbau pemudik tidak menggunakan jalur alternatif di selatan Nagreg.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polresta Bandung mengungkapkan jalur alternatif di jalur selatan Nagreg representatif untuk digunakan. Namun, diimbau untuk memprioritaskan menggunakan jalur besar terlebih akses tol telah tersedia banyak.

"Sementara jalur tersebut (alternatif) masih representatif untuk digunakan. Namun lebih baik menggunakan jalur-jalur lebih besar terlebih dahulu. Soalnya Insya Allah sebagian sudah menggunakan jalur tol sehingga jalur-jalur umum yang besar bisa digunakan dengan baik," ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Kamis (6/3/2023).

Baca Juga

Ia mengaku telah mengecek jalur mudik dan dipastikan tidak terdapat jalan yang mengalami kerusakan berat. Selain itu, petugas akan mengimbau pedagang tidak menggunakan badan jalan.

"Alhamdulillah rute yang akan dilalui pemudik Insya Allah tidak ada jalan rusak yang berarti sehingga fokus kami hanya mengimbau kepada para pedagang agar tidak menggunakan badan jalan. Jadi tetap berjualan tapi tidak mengganggu jalannya lalu lintas," katanya.

Terkait kondisi penerangan jalan umum, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membenahi segera lampu penerangan yang rusak.

Selain itu, Polresta Bandung akan mendirikan 26 pos pengamanan selama arus mudik dan arus balik lebaran 1444 Hijriah. Terdapat pula pos pelayanan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Bandung.

"Kami telah menyiapkan pos pengamanan (pospam). Ada 26 pos pengamanan yang akan kami buat, ada satu pos terpadu di Cileunyi. Ada pos pelayanan di Cikaledong, Nagreg dan Ciwidey," ujarnya.

Di tiap pos pengamanan dan pelayanan, ia mengatakan disediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti menyiapkan kendaraan roda dua yang menyiapkan bahan bakar minyak.

"Kami juga menyediakan kendaraan patroli untuk bisa mengawal seandainya itu diperlukan masuk tol atau melawan arus pada saat kendaraan berhenti karena mogok kehabisan bensin yang mengakibatkan antrean yang panjang," katanya.