REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim yang berpuasa tentunya tidak ingin mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, mulas, atau refluks asam. Untuk mencegah kondisi yang dapat mengganggu jalannya ibadah puasa itu, disarankan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa.
Ahli gastroenterologi Sara Mesilhy dari Royal College of Physicians di London, Inggris, membagikan sejumlah cara lain untuk mencegah gangguan pencernaan selama berpuasa Ramadhan. Dia menekankan pentingnya pola makan yang baik dan sehat untuk membantu tubuh beradaptasi.
"Saran saya adalah tetap sehat dan aktif selama sebulan penuh. Tidak melakukan itu dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan dan ketidaknyamanan gastrointestinal," ujar Mesilhy, dikutip dari laman Mirror, Senin (27/3/2023).
Saran lain dari Mesilhy adalah membatasi konsumsi makanan berlemak dan pedas yang dapat menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung. Pilihan makanan yang lebih sehat saat sahur dan berbuka puasa juga dapat mencegah terjadinya sembelit. Sembelit cukup umum dialami orang yang berpuasa karena sistem pencernaan melambat saat penerapan pola makan baru, serta imbas dari dehidrasi.
Mesilhy merekomendasikan untuk tetap terhidrasi saat berpuasa. Caranya, dengan mencukup kebutuhan cairan harian saat sahur dan berbuka. Dianjurkan minum air sebanyak dua hingga tiga liter air setiap hari secara berkala untuk menghindari dehidrasi, sembelit, dan sakit kepala.
Pencegahan lain yakni menghindari minuman yang kaya gula dan kafein, karena dapat menyebabkan kembung, kram perut, dan diare jika dikonsumsi saat perut kosong. Biasakan makan perlahan untuk mencegah sakit perut dan refluks asam.
Saat berbuka puasa, mulailah dengan kudapan kecil seperti kurma atau buah kering. Hindari makanan berlemak dan sebaiknya tidak mengonsumsinya dua jam sebelum tidur, karena membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Selain itu, dapat memperparah mual dan meningkatkan refluks asam.
Sebaliknya, tidur dengan perut kosong juga harus dihindari. Perlu juga meningkatkan asupan serat untuk membantu mengatasi kembung dan sembelit. Mesilhy merekomendasikan makan yogurt organik rendah lemak saat sahur karena mengandung probiotik yang dapat membantu mencegah mulas dan diare.
Melakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan dapat membantu memperlancar sistem pencernaan. Kiat berikutnya yakni mengonsumsi makanan sehat dengan jenis yang bervariasi guna memastikan tubuh menerima nutrisi lengkap yang dibutuhkan.
Terkait pilihan menu makanan sehat, Mesilhy merekomendasikan hidangan kaya cairan, rendah lemak, serta mengandung gula alami untuk asupan energi. Dia mencontohkan, menu makanan pokok seperti nasi, yang dikombinasikan dengan sup sayuran, juga ayam atau daging.
"Makan sahur sangat penting untuk membantu berpuasa lancar sepanjang hari. Oat, telur, sereal, yoghurt, roti gandum, buah, dan kacang-kacangan adalah makanan lezat yang cocok untuk dimakan saat sahur. Sehat dan berserat, tetapi juga masuk kategori lepas-lambat (melepaskan energi dengan lambat) dan mengenyangkan," kata Mesilhy.