Perencanaan Menu Buka dan Sahur Bantu Jaga Pola Makan Selama Ramadhan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda

Kamis 23 Mar 2023 15:32 WIB

Berbuka puasa bersama keluarga (Ilustrasi). Siapkan menu sahur dan berbuka agar kebutuhan nutrisi keluarga tercukupi selama Ramadhan. Foto: Prayogi/Republika Berbuka puasa bersama keluarga (Ilustrasi). Siapkan menu sahur dan berbuka agar kebutuhan nutrisi keluarga tercukupi selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mau masak apa untuk sahur dan berbuka puasa? Ada baiknya Anda membuat perencanaan untuk menu keluarga selama Ramadhan.

"Perencanaan dan persiapan makan atau meal prep bisa jadi sebagai salah satu strategi membuat asupan makanan bergizi selama Ramadhan," ujar dr Fanny Imannuddin MBiomed (AAM) dari Morula IVF, Jakarta, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/3/2023).

Baca Juga

Nutrisi tubuh, lanjut dr Fanny, berasal dari apa yang kita simpan di dapur. Tentunya, dengan pengolahan yang sehat akan memberikan nutrisi yang optimal yang bisa diterima tubuh.

"Saatnya di bulan Ramadhan ini kita memberikan berkah bagi tubuh dan jiwa kita," ujar dr Fanny.

Dokter Fanny mengingatkan sahur penting untuk memberi energi yang cukup untuk bertahan hingga berbuka puasa. Dalam menu sahur, sertakan karbohidrat kompleks seperti golongan umbi-umbian, buah dan sayuran, kacang-kacangan, bahan makanan rendah lemak, produk susu tinggi protein dan saturated fat sehat seperti alpukat dan kacang almond.

Lalum bagaimana ketika berbuka puasa? Menu pembuka dapat berupa buah-buahan dengan kadar glukosa yang cukup untuk mengembalikan kadar gula darah selama puasa, misalnya kurma, apel, melon dan pisang. Makanan dan minuman manis dengan kadar indeks glikemik yang sedang sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh.

"Memiliki rencana makan sehat Ramadhan sangat membantu Anda tetap berenergi selama satu bulan penuh selain itu akan memberikan makna hakikat puasa yang sesungguhnya," jelas dr Fanny.

Jadi, lanjut dr Fanny, pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan. Jumlah makanan saat puasa disesuaikan dengan kondisi diri.

"Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus tercukupi, dan pemilihan jenis dan suhu minuman juga harus sesuai sehingga kita dapat menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa," ujarnya.

Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan dengan berpuasa, paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar 20 sampai 30 persen. Menu pembuka berupa makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh. Porsi energi saat berbuka sebaiknya sekitar 10 sampai 15 persen dari total kebutuhan energi sehari.