REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bagi umat Islam di seluruh dunia, datangnya bulan suci Ramadhan merupakan sebuah perayaan sekaligus sarana menunaikan salah satu rukun Islam, yaitu puasa Ramadhan. Lamanya durasi puasa dari satu negara ke negara lain berbeda-beda.
Umumnya jutaan umat Islam akan melangsungkan puasa antara 12 jam hingga 17 jam. Namun, ada juga yang harus berpuasa selama 20 jam seperti umat Muslim di Nuuk, Greenland yang memiliki waktu puasa terlama di dunia.
Berikut ini lamanya durasi puasa Ramadhan 1444 H di berbagai negara, dilansir dari About Islam, Selasa (21/3/2023).
Kemudian kota-kota lain seperti Ottawa di Kanada, Lisbon (Portugal), Athena (Yunani), Beijing (China), Washington DC (AS), Pyongyang (Korea Utara), dan Ankara (Turki) juga memiliki durasi puasa selama 15 hingga 16 jam.
Setiap tahun, tahun Hijriyah tiba 11 hari lebih awal sehubungan dengan Kalender Masehi matahari. Pergeseran tahunan ini memaksa bulan suci Ramadhan ke -9 Hijriyah untuk berpindah musim dalam siklus 33 tahun.
Di bulan Ramadhan, Muslim dewasa, kecuali yang sakit dan yang bepergian diwajibkan berpuasa dengan tidak makan, minum, merokok, dan berhubungan seks sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Muslim mendedikasikan waktu mereka selama bulan suci untuk menjadi lebih dekat dengan Allah dengan memperbanyak ibadah, pengendalian diri dan beramal saleh. Termasuk semakin banyak umat Islam yang memeriahkan Ramadhan dengan berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran. Kemudian pada 10 hari terakhir Ramadhan, masjid-masjid akan diramaikan dengan banyaknya Muslim yang akan melakukan itikaf (berdiam diri di masjid).