Polisi Prediksi Kemacetan Terjadi Lebih Awal pada Bulan Ramadhan

Red: Friska Yolandha

Selasa 21 Mar 2023 12:48 WIB

Kendaraann terjebak kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memprediksi kemacetan di Ibu Kota Jakarta terjadi lebih awal di pagi dan sore hari pada pekan pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Foto: Republika/Thoudy Badai Kendaraann terjebak kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memprediksi kemacetan di Ibu Kota Jakarta terjadi lebih awal di pagi dan sore hari pada pekan pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memprediksi kemacetan di Ibu Kota Jakarta terjadi lebih awal di pagi dan sore hari pada pekan pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Biasanya, kepadatan terjadi jelang maghrib pukul 18.00 WIB.

"Biasanya kan pukul 6 sore padat. Mungkin nanti jam 4 sore sudah mulai macet, karena para pekerja mengejar untuk berbuka puasa di rumah. Tapi di awal-awal saja kemungkinan, nantinya kembali lagi," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Begitu pula dengan kemacetan pada pagi hari saat bulan Ramadhan ada kecenderungan pekerja berangkat setelah Shalat Subuh. "Iya pagi hari juga. Kalau pagi hari ada pengunduran jam kerja biasanya. Nanti kita lihat regulasi dari masing-masing instansi bagaimana," katanya.

Latif juga menjelaskan pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan pada jam macet menjelang buka puasa. "Sudah kita antisipasi juga. Kami akan tempatkan sejumlah personel di titik-titik rawan," katanya.

Ditlantas Polda Metro Jaya telah memetakan sejumlah titik rawan macet selama Ramadhan seperti di jalan-jalan arteri yang menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangga.

"Termasuk di wilayah yang ada tempat-tempat kuliner, karena berpotensi terjadinya tersendatnya arus lalu lintas saat pengendara berhenti untuk membeli takjil," katanya.

 

Terpopuler