Ini Jawaban Nabi Muhammad Ketika Arab Badui Berkomitmen akan Puasa Ramadhan 

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 21 Mar 2023 14:01 WIB

Ini Jawaban Nabi Muhammad Ketika Arab Badui Berkomitmen akan Puasa Ramadhan. Foto:   Rasulullah SAW. Ilustrasi Foto: Republika/Kurnia Fakhrini Ini Jawaban Nabi Muhammad Ketika Arab Badui Berkomitmen akan Puasa Ramadhan. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Puasa Ramadhan telah diwajibkan bagi setiap orang-orang yang beriman. Yaitu bagi mereka yang telah memenuhi kriterianya yakni telah baligh, berakal dan tidak memiliki udzur syar'i. Orang-orang yang mengerjakan puasa Ramadhan dengan keimanan akan mengantarkannya menjadi orang bertakwa (muttaqin) sehingga ia akan beruntung di dunia dan di akhirat. Apalagi bila seorang mukmin tersebut menambah dengan puasa-puasa sunah di luar bulan Ramadhan maka dia akan memperoleh ganjaran yang berlipat-lipat. 

Dalam sebuah riwayat dijelaskan ada seorang Arab badui yang bertanya tentang kewajiban berpuasa. Rasulullah SAW menjawab bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa bulan Ramadhan. Arab Badui itu pun berkomitmen untuk mengerjakan setiap apa yang diwajibkan oleh Allah SWT termasuk menunaikan kewajiban berpuasa Ramadhan. Dalam penjelasan selanjutnya Rasulullah menegaskan bahwa bila orang Arab Badui tersebut menepati janjinya, yakni hanya mengerjakan perkara-perkara yang diwajibkan Allah termasuk perintah ibadah puasa Ramadhan, maka orang tersebut akan menjadi orang yang beruntung. 

Baca Juga

Ini sebagaimana terdapat dalam hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan melalui jalur Talhah bin Ubaidillah bin Utsman. 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ فَقَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada saya Isma'il bin Ja'far dari Abu Suhail dari Bapaknya dari Thalhah bin 'Ubaidullah: 

Ada seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah ﷺ dalam keadaan kepalanya penuh debu lalu berkata, "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shalat?".  Maka beliau ﷺ menjawab, "Shalat lima kali kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu' (sunnat) ". 

Orang itu bertanya lagi, "Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang puasa?". Maka beliau ﷺ menjawab, "Puasa di bulan Ramadan kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu' (sunnat) "."Dan shiyam (puasa) Ramadan". 

Orang itu bertanya lagi, "Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang zakat?". Berkata, Thalhah bin 'Ubaidullah radhiallahu'anhu: Maka Rasulullah ﷺ menjelaskan kepada orang itu tentang syari-at-syari'at Islam. 

Kemudian orang itu berkata, "Demi Dzat yang telah memuliakan Anda, Aku tidak akan mengerjakan yang sunnah sekalipun, namun aku pun tidak akan mengurangi satupun dari apa yang telah Allah wajibkan buatku". Maka Rasulullah ﷺ berkata, "Dia akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk surga jika jujur menepatinya ". (HR. Bukhari)

Dapat disimpulkan dari hadits tersebut bahwa orang-orang yang mau menunaikan perintah-perintah Allah SWT yang wajib termasuk perintah menunaikan ibadah puasa Ramadhan maka dia tergolong orang yang beruntung. Apalagi bila ditambah dengan amal ibadah sunah lainnya di luar ibadah-ibadah yang fardhu, maka keberuntungannya akan berlipat-lipat banyaknya. Wallahu'alam.