Hadits Jelaskan Pentingnya Niat Puasa Ramadhan

Red: Muhammad Hafil

Senin 20 Mar 2023 14:14 WIB

Hadits Jelaskan Pentingnya Niat Puasa Ramadhan. Foto:   Ilustrasi sejumlah siswa TK mengikuti pawai menyambut Ramadhan, Jakarta (20/3/2023). Foto: Republika/Firman Hadits Jelaskan Pentingnya Niat Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi sejumlah siswa TK mengikuti pawai menyambut Ramadhan, Jakarta (20/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Perlu diketahui bahwa niat berpuasa pada bulan Ramadhan ternyata memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Berikut ini adalah niat berpuasa di bulan Ramadhan.

Baca Juga

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala. (Artinya, saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala)

Dijelaskan dalam laman Tafsirweb bahwa niat puasa di bulan Ramadhan ini memiliki kedudukan yang sangat penting bagi seorang Muslim. Karena niat menjadi salah satu kunci seseorang akan mendapat pahala atau mendapat dosa, dan amalannya akan diterima atau ditolak.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ

“Sesungguhnya segala amalan tergantung pada niatnya; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhoan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhoan) Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Fungsi dari niat adalah untuk membedakan apakah suatu ibadah itu dilakukan untuk Allah atau untuk selain-Nya. Membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan, dan membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.

Sebagai contoh, seseorang yang hendak berpuasa harus meniatkan puasanya untuk Allah, meniatkan diri untuk meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa untuk beribadah, dan menentukan puasa apa yang hendak dia kerjakan, puasa wajib atau puasa sunnah, serta menetapkan puasa wajib atau puasa sunnah apa yang hendak dia kerjakan.

Para ulama telah menetapkan ijma’ bahwa niat berasal dari hati. Barangsiapa yang berniat dalam hati untuk melakukan suatu ibadah tertentu, maka niat itu sudah cukup baginya untuk memenuhi syarat adanya niat dalam mengerjakan suatu ibadah. Akan tetapi, banyak orang yang beranggapan bahwa niat harus diucapkan dan harus menggunakan lafazh-lafazh tertentu. 

photo
Infografis baiat sahabat di hadapan Nabi Muhammad - (Dok Republika)