Tak Ada Pembatasan Covid-19, Ramadhan Tahun ini Dimaksimalkan untuk Tambah Ibadah

Red: Erdy Nasrul

Ahad 19 Mar 2023 18:23 WIB

Ilustrasi shalat berjamaah pada Ramadhan. Foto: Muhammad Noor Alfian Ilustrasi shalat berjamaah pada Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPD Partai Golkar Kota Surabaya menyambut baik pernyataan Wali Kota Eri Cahyadi yang tidak lagi melakukan pembatasan karena COVID-19 seperti tahun-tahun sebelumnya pada pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun ini.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Minggu, mengatakan bulan suci Ramadhan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim dengan gegap gempita.

Baca Juga

"Oleh sebab itu, seluruh umat Muslim tentu menyiapkan diri untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah bulan suci secara khusuk," kata Toni panggilan akrab Arif Fathoni.

Menurut dia, masjid dan mushala sudah berbenah untuk menyambut pelaksanaan bulan suci yang kedatangannya dinantikan oleh jutaan umat Muslim di Kota Surabaya. Maka, sudah tepat manakala Pemkot Surabaya tidak lagi melakukan pembatasan karena Covid-19 seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Toni, Partai Golkar Surabaya memandang datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2023, akan menggairahkan dan menumbuhkan ekonomi di Kota Surabaya, karena masyarakat atau kelompok masyarakat akan berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, baik melalui kegiatan pembagian takjil maupun pembagian sahur keliling yang akan dipesan ke pelaku-pelaku UMKM di Surabaya.

Bahkan, lanjut dia, Golkar Surabaya sudah menjadikan kegiatan pembagian takjil yang menjadi tradisi tahunan setiap datangnya bulan suci Ramadhan. Para pengurus partai, menyisihkan sebagian rezeki yang diterima guna membeli nasi bungkus dari para pelaku UMKM dan mendistribusikan ke wilayah-wilayah yang ada di Surabaya.

"Sehingga, saudara-saudara kita yang belum sempat menyiapkan takjil karena harus bekerja, bisa mendapatkan manfaat berbuka dengan rekan kerjanya sambil menikmati keramaian jalanan di Kota Surabaya," ujar Toni.

Berkaitan dengan gangguan Kamtibmas akhir-akhir ini, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini mengaku pihaknya mendapatkan laporan dari sejumlah tokoh masyarakat tentang meningkatnya tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di sejumlah wilayah Surabaya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mendorong Pemkot Surabaya meningkatkan operasi tiga pilar di sejumlah titik rawan yang ada di Surabaya.

"Saat ini sejumlah kampung sudah mengaktifkan keamanan lingkungan secara swadaya. Kami berharap pemkot hadir dengan memberikan bantuan perangkat handy talky (HT) yang bisa tersambung dengan kantor kecamatan setempat, sehingga kalau terjadi peristiwa tindak pidana di lingkungan tersebut dapat ditangani dengan cepat," ujar dia.

Ketika disinggung mengenai pelaksanaan toleransi antarumat beragama di Surabaya, Toni mengatakan selama ini Kota Surabaya sudah membuktikan sebagai kota yang ramah dan toleran untuk penduduk Surabaya yang beragam.

Selama ini, kata dia, masyarakat sudah menunjukkan nilai-nilai tepo seliro, meski berbeda agama dan keyakinan selalu menghargai satu sama lain. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada Surat Edaran Wali Kota Surabaya yang memerintahkan penutupan rumah hiburan umum di Kota Surabaya.

"Kami meyakini, begitu surat edaran Wali Kota Surabaya keluar, Satpol PP Surabaya akan menegakkan aturan itu, sehingga potensi gangguan keamanan dan ketertiban umum bisa tereduksi dengan sendirinya," kata Toni.