Jelang Ramadhan, Garut Uji Kelayakan Produk Makanan Asal Hewan

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 18 Mar 2023 12:15 WIB

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut memantau ketersediaan dan kemanan produk pangan asal hewan di Pasar Ciawitali Kabupaten Garut, Jumat (17/3/2023). Jelang Ramadhan, Garut Uji Kelayakan Produk Makanan Asal Hewan Foto: Dok. Dinas Perikanan dan Peterna Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut memantau ketersediaan dan kemanan produk pangan asal hewan di Pasar Ciawitali Kabupaten Garut, Jumat (17/3/2023). Jelang Ramadhan, Garut Uji Kelayakan Produk Makanan Asal Hewan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut melakukan pemantauan sejumlah kebutuhan pangan asal hewan di sejumlah pasar. Selain melakukan pemantauan, petugas juga melakukan pengujian sampel makanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani mengatakan telah melakukan pengujian sampel makanan di Pasar Ciawitali, Tarogong Kidul, dan Pasar Mandalagiri, Garut Kota. Dari sejumlah sampel makanan yang diperiksa, tidak ada temuan kandungan zat berbahaya. 

Baca Juga

"Sejauh ini hasilnya aman. Biasanya ikan asin itu kan suka pakai boraks, tapi tadi aman. Bakso juga aman," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/3/2023).

Pengujian itu disebut akan terus dilakukan. Tujuannya tak lain untuk memastikan tak ada produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. 

Kendati demikian, Sofyan mengatakan, terdapat temuan pemotongan ayam seperti kurang baik secara syariat. "Mungkin karena banyak, pemotongan kurang rapi sehingga ada beberapa bagian saraf tidak terpotong. Ini menurut agama tidak boleh," kata dia.

Atas adanya temuan itu, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut disebut akan melakukan pembinaan ke rumah potong unggas di masyarakat. Pemerintah ingin produk yang dijual di pasaran itu aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Ihwal ketersediaan bahan makanan asal hewan, Sofyan mengatakan, ketersediaan masih akan mencukupi hingga Lebaran. Mulai dari telur, daging ayam, daging sapi, hingga ikan, stoknya masih dalam keadaan aman.

"Berdasarkan hasil komunikasi dengan pedagang, ketersediaan cukup. Sementara daya beli juga saat belum terlalu tinggi, cenderung masih rendah," kata Sofyan. 

Ia menambahkan, harga bahan pangan asal hewan juga masih relatif stabil. Seperti dicontohkan, harga daging sapi lokal masih berkisar Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging beku impor Rp 110 ribu per kilogram. 

Menurut dia, potensi kenaikan harga kebutuhan pokok tetap ada. Apalagi, seperti pengalaman sebelumnya, harga kebutuhan pokok hampir selalu naik pada momen hari besar. 

"Namun itu saya kira masih akan dalam batas wajar, naik bukan karena pasokan tidak ada. Marema kalau bahasa sundanya. Masyarakat juga pasti memaklumi," ujar Sofyan.