Kemudahan Allah SWT dalam Perintah Puasa Ramadhan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Senin 20 Mar 2023 06:45 WIB

Pria Palestina membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci Islam, sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al-Omari selama bulan suci Ramadhan di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022. Kemudahan Allah SWT dalam Perintah Puasa Ramadhan Foto:

1

Ijtihad Ulama untuk yang tidak Mampu Puasa

Pada ayat tersebut tidak dirinci jenis atau sifat batasan dan kadar sakit dan musafir itu, sehingga para ulama memberikan hasil ijtihadnya masing-masing antara lain sebagai berikut.

1. Dibolehkan tidak berpuasa bagi orang yang sakit atau musafir tanpa membedakan sakitnya itu berat atau ringan, demikian pula perjalanannya jauh atau dekat, sesuai dengan bunyi Al-Baqarah Ayat 184. Pendapat ini dipelopori oleh Ibnu Sirin dan Dawud az-Zahiri.

2. Dibolehkan tidak berpuasa bagi setiap orang yang sakit, yang benar-benar merasa kesukaran berpuasa, karena sakitnya. Ukuran kesukaran itu diserahkan kepada rasa tanggung jawab dan keimanan masing-masing. Pendapat ini dipelopori oleh sebagian ulama tafsir.

3. Dibolehkan tidak berpuasa bagi orang yang sakit atau musafir dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut. Jika sakit itu berat dan akan mempengaruhi keselamatan jiwa atau keselamatan sebagian anggota tubuhnya atau menambah sakitnya jika ia berpuasa. Juga bagi orang-orang yang musafir, jika perjalanannya itu dalam jarak jauh, yang ukurannya paling sedikit 16 farsakh (kurang lebih 80 km).

4. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai perjalanan musafir, apakah dengan berjalan kaki atau dengan apa saja, asalkan tidak untuk mengerjakan perbuatan maksiat.