Muslim Ukraina Rayakan Idul Fitri di Bawah Bayang-Bayang Bom Rusia

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 05 May 2022 08:14 WIB

Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol Ukraina. Muslim Ukraina Rayakan Idul Fitri di Bawah Bayang-Bayang Bom Rusia Foto:

1

Dia melarikan diri dari ibu kota Kyiv, di mana ada komunitas Muslim, ke sebuah kota kecil di pedesaan Ukraina di sebelah barat bersama anak-anaknya. Di sana dia memperingati Ramadhan dan Idul Fitri di sebuah kota di mana hampir tidak ada Muslim lainnya.

“Sebagian besar orang di sini tidak memahami tradisi yang terkait dengan keyakinan saya,” katanya dilansir dari Al Araby, Kamis (5/5/2022).

Perang membuatnya lupa akan kapan awal Ramadhan dimulai. Ia hanya mendengar berita buruk yang datang dari hari ke hari. 

“Ibu saya mengingatkan saya Ramadhan dimulai dalam dua hari. Saya tidak berpikir dua kali apakah saya harus berpuasa atau tidak,” Aishe, yang merupakan keturunan Tatar Krimea, dan melarikan diri ke Belanda.

Terlepas dari keadaan itu, dia bertekad berpuasa, meskipun berat badannya turun menjadi 45 Kg saat mengungsi di Ukraina. Sebelum Ramadhan, dia menjadi sukarelawan di pusat pengungsi, tetapi merasa bersalah karena pergi ke sana hanya tiga kali selama bulan suci.

Dalam konteks perang, Ramadhan mengambil makna baru. Satu hal yang menonjol baginya tentang Ramadhan selama perang adalah kesediaannya untuk memaafkan. 

“Saya dapat menahan diri untuk tidak marah atau berpikir dan merasa buruk tentang orang-orang yang menyerbu negara saya. Saya sangat bangga pada diri sendiri bahwa dalam situasi sulit ini saya menemukan kekuatan untuk berpuasa dan Allah banyak membantu saya,” ujarnya.