3. Di satu sisi banyak aneka sumber kehidupan yang menghilang, tetapi di sisi lain muncul bisnis-bisnis baru yang sebelum covid kurang diperhatikan
4. Masyarakat menjadi lebih sadar tentang makna ritual keagamaan dan kaitannya dengan kematangan spiritual dengan memandangnya sebagai proses mencari sesuatu yang lebih utama dan bermakna
5. Kita sebagai umat Islam (orang yang tunduk kepada kekuasaan Allah SWT) harus bertawakkal dalam pengertian sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa dalam hidup ini, ada hukum (sistem) yang berlaku di luar kehendak manusia, sehingga dalam segala ikhtiar itu senantiasa dikembalikan kepada Allah SWT
Perubahan fenomena alam yang berakibat pada perubahan sosial ini, sangatlah mudah bagi Allah SWT. Allah Mahakuasa untuk mengadakan yang tidak ada, dan meniadakan yang ada. Sehingga sudah selayaknya kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita, khususnya umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Syekh Said Rhamadhan Al Būthi menjelaskan bahwa sikap kita terhadap Allah harus sesuai dengan perintah-Nya (taat dan beriman sepenuhnya kpd Allah). Demikian pula sikap kita terhadap sunatullah harus sesuai dengan hukum-hukum alam yang ditetapkan oleh-Nya sebagai asas keteraturan alam.
Perubahan sosial merupakan bagian dari sunatullah , kita sebagai makhluk hidup tidak bisa menghindar dari hukum sunatullah ini.
Kita harus bijak dalam menghadapinya, Yaitu antara lain mengerahkan segala daya upaya untuk mempelajari sunatullah atau hukum alam ini melalui ilmu pengetahuan atau teknologi, sehingga kita bisa menemukan rahasia di balik semuanya itu, dan bisa merespon secara positif segala perubahan yang ditimbulkannya.
Jangan sampai terjadi merespons virus corona ini memunculkan virus lainnya yang lebih berbahaya, seperti dekadinsi moral dan hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial.
Lalu apa yang harus kita lakukan setelah Covid-19 ini pergi? Allah SWT berfirman:
“ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS al-Ra’du: 11)
Kata kunci dari ayat ini, bahwa jika kita ingin mengubah keadaan yang menimpa selama dua tahun lalu, maka kita sendiri harus merubahnya dengan rencana atau program yang baik dan terukur, dengan memperhatikan akibat dan konsekwensi yang ditimbulkannya. Di ayat lain Allah SWT berfirman :
فإذا فرغت فانصب
“ Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” (QS Al-Insyirah: 7)
Dalam pengertian konteks sekarang ini, bahwa setelah kita selesai mengatasi musibah Covid-19, kita tidak bisa terlena, tetapi harus tetap bekerja keras untuk menyongsong hari esok yang lebih cemerlang.
Para pendidik dan peserta didik segera melanjutkan estafeta perjuangannya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Para pengusaha dalam bidang manufactur, industri wisata dan industri lainnya segera menata kembali sehingga roda ekonomi bisa berjalan ke tarap yang lebih baik. Dengan tetap memperhatikan rambu-rambu dan berbagai peraturan yang tetap harus dipatuhi.
Semuanya itu harus tetap dalam kerangka bersyukur dan memohon bimbingan Allah SWT, sebagaimana bunyi akhir ayat surah al-Insyirah:
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب " Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
Mari kita menyongsong masa depan yang lebih cemerlang, sambil tetap memohon bimbingan dan keridhaan-Nya. ÂmÎn.