2. Menghidupkan malam Idul Fitri
Menghidupkan malam Idul Fitri berarti terus mengisinya dengan ibadah-ibadah yang terbentuk selama Ramadhan. Jangan sampai muncul pemikiran ketika matahari terakhir Ramadhan terbenam, semua kebaikan yang dibuat selama Ramadhan akan hilang begitu saja.
Membaca Alquran, sholat tahajud, sholat witir, berdzikir, dan tetap menjalani sholat berjamaah adalah hal yang tidak boleh hilang seiring bergantinya bulan dari Ramadhan menuju syawal.
Rasulullah bersabda:
"Siapa yang sholat pada malam dua hari raya berharap ridha Allah maka tidak akan mati hatinya pada saat hati-hati manusia lain mati.” (HR.Ibnu Majah)
Dikutip dari Kitab An-Nawawi, Al-Majmu, Imam As Syafi’i rahimahullah berkata:
... أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة
Artinya: “Doa akan dikabulkan pada lima malam: Malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, awal malam bulan Rajab dan pada malam nishfu sya'ban.”
Imam As-Syafi'i juga menerima kabar pada malam Idul Fitri, penduduk Madinah berkumpul di masjid berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Terlepas dari gaya ibadahnya, imbuh Imam As-Syafi'i, tampak ia menikmatinya, meski tidak wajib.