Volume Kendaraan Pemudik di Jalur Utama dan Alternatif Meningkat

Red: Andi Nur Aminah

Jumat 29 Apr 2022 23:52 WIB

Suasana antrean kendaraan yang melintas di jalan-jalan ibu kota saat ini terpantau padat. (ilustrasi) Foto: ANTARA/Novrian Arbi Suasana antrean kendaraan yang melintas di jalan-jalan ibu kota saat ini terpantau padat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - -Volume kendaraan dengan ciri khas pemudik yang melintas di jalur utama dan alternatif Cianjur, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022) terus meningkat dengan tujuan sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat. Bahkan antrean kendaraan tersendat mulai terlihat di titik rawan macet Cipanas dan Ciranjang.

Memasuki H-3 lebaran volume kendaraan dengan ciri khas pemudik yang melintas di jalur utama Puncak-Cianjur hingga Jalan Raya Bandung-Cianjur, mengalami peningkatan hingga 30 persen dari hari biasa. Bahkan hal yang sama juga terlihat di jalan protokol dalam kota.

Baca Juga

Puluhan petugas di masing-masing pos pam, turun ke jalan untuk memutus rantai antrean yang semakin memanjang menjelang malam di titik rawan macet. Seperti Pasar Cipanas dan Pasar Ciranjang, dimana pengendara terjebak selama beberapa puluh menit karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk pasar.

Bahkan tim pengurai kemacetan yang disiapkan Polres Cianjur, sempat diturunkan untuk mengurai kemacetan di kedua titik rawan macet karena volume kendaraan pemudik berbaur dengan kendaraan warga yang hendak berbelanja kebutuhan untuk hari raya. Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan peningkatan volume kendaraan yang melintas di jalur utama dan alternatif di Cianjur, terus meningkat dan diprediksi akan terus mengalami puncaknya pada hari Sabtu dan Ahad.

"Memasuki tiga hari menjelang Lebaran, volume kendaraan pemudik dengan berbagai tujuan yang melintas di jalur utama dan alternatif Jonggol, terus mengalami peningkatan. Berbagai upaya akan dilakukan jika terjadi antrian dengan ekor mencapai lima kilometer," katanya.

Pihaknya juga menyiagakan tim pengurai dari Satlantas Polres Cianjur, siaga hingga H+7 sebagai upaya antisipasi terjadinya macet total seiring tingginya volume kendaraan pemudik hingga arus balik. Pihaknya memperkirakan volume kendaraan akan lebih meningkat dua hari setelah lebaran.

"Dua hari setelah Lebaran diprediksi angka lebih melonjak karena kendaraan warga lokal akan berbaur dengan kendaraan pemudik yang kembali ke kota asal serta kendaraan wisatawan. Berbagai rekayasa akan kita lakukan agar tidak sampai terjadi macet total," katanya.