Ramadhan di UEA: Kisah Pengemudi Abra Ketika Waktu Berbuka Puasa Tiba

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 27 Apr 2022 16:09 WIB

Pengemudi perahu atau abra di perairan Dubai Creek di Uni Emirat Arab saat menunggu waktu berbuka puasa, Jumat (22/4/2022). Foto:

1

“Jika saya terlambat mengambil token, giliran saya untuk mengangkut penumpang tertunda,” kata Salim.

Untuk setiap perjalanan, pengemudi ini harus mengambil token dan menunggu kesempatan untuk mengangkut orang. “Di sela-sela perjalanan, kami berdoa dan mengaji,” kata Salim.

Salim mengatakan dia melakukan sekitar 15 perjalanan selama hari-hari biasa, para pengemudi abra ini menghasilkan sekitar D80 atau setara Rp 315 ribu per hari setelah dikurangi biaya untuk perijzinan kapal, bahan bakar, sewa, pemeliharaan, dan lainnya," jelas Salim.

“Kadang-kadang, beberapa orang yang baik memberi kami makanan untuk berbuka puasa, tetapi itu jarang. Dan sering kali ada orang yang datang untuk membagikan makanan, kami mungkin sedang dalam perjalanan atau di seberang sungai, jadi belum pasti,” kata Salim.

“Tapi kami senang! Syukurlah bisnis sekarang meningkat dibandingkan dua tahun terakhir ketika pandemi melanda kami,” tambah Salim.

Salim mengatakan setelah berbuka puasa, beberapa dari mereka menukarkan tanda mereka untuk mencocokkan waktu sholat Tarawih. “Segera setelah sholat, kami bekerja sampai pukul 22.00 atau 23.00,” kata Salim.

https://www.khaleejtimes.com/ramadan/ramadan-in-uae-for-abra-drivers-its-a-simple-meal-of-fritters-and-fruits-for-iftar