10 Amalan Alternatif Berpahala Dahsyat Malam Lailatul Qodar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko

Jumat 22 Apr 2022 16:16 WIB

itikaf ilustrasi Foto:

1

Keenam,  Muhasabah diri
 
Setiap manusia, pasti pernah berbuat kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang melakukan muhasabah (menghitung dosa-dosa), dan memohon ampun kepada Allah Swt. dengan taubatan nasuha.
 
Rasulullah SAW. bersabda:
 
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
 
“Semua Bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat.” (HR. at-Tirmidzi no. 2499).
 
Ketujuh, zikir malam sebanyak-banyaknya
 
Memperbanyak mengingat (kebesaran dan keagungan Allah) dengan berdzikir adalah amalan yang sangat utama. 
 
Allah Swt. berfirman:
 
وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرَاً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
 
“Dan berdzikirlah pada Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah: 10)
 
Amalan dzikir bisa kita lakukan dengan melafadzkan tasbih (subhaanallah), tahmid (alhamdulillaah), takbir (Allahu akbar), tahlil (laa ilaaha illallaah), istighfar (astaghfirullaahal adziim), maupun yang lainnya.
 
Kedelapan,  Menyempurnakan Sholat Rawatib
 
Dari Ummu Habibah ra., Istri Rasulullah SAW., beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
 
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
 
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari (Sholat Rawatib), Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah ra. berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” (HR. Muslim no. 728).
 
Kesembilan, Awali Amalan dengan Basmallah
 
Namun barangkali satu amalan sangat penting yang sering kita lupakan adalah mengawali amalan (perbuatan) dengan membaca Basmallah.
 
Abu Hurairah ra. mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
 
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع
 
“Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, maka dia akan terputus barokahnya.”
(HR. Ibnu Hibban dan selainnya. Ibnu Shalah menyatakan hadits ini hasan)
 
Kesepuluh, Ikhlas dalam Beramal
 
Keikhlasan adalah kunci diterimanya amal. Jika kita salah menata niat, maka amal ibadah yang kita laksanakan bisa hilang musnah pahalanya.
 
Jika kita Sholat Tahajjud, cukuplah Allah yang tahu. Tidak perlu kita umumkan ke seluruh dunia lewat medsos. Jika kita telah berbuat baik, janganlah kita rusak amal kita dengan menceritakannya ke khalayak.

 

Segala bentuk riya' (menampakkan atau memamerkan amal), sum'ah (memperdengarkan amal), ujub (mengagumi kelebihan diri sendiri yang tidak dimiliki orang lain), dan takabur (sombong dan membanggakan diri) adalah perbuatan tercela yang dapat merusak amal ibadah kita.n Ratna Ajeng Tejomukti