REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF) belum menetukan kapan awal Ramadhan. Sebagai mana dilansir Manila Buletin, melalui The National Moon-Sighting Committee (NMSC), MUI Filipina ini masih terus mencari sinyal datangnya Ramadhan dengan kemunculan Al-Hilal.
"Jika bulan sabit terlihat mata 19 Juli ini dengan mata telanjang, maka kami akan mulai berpuasa,” kata Habib Zain Jali, salah satu petinggi NMSC, Rabu (18/7). “Namun, kalau tidak ada, kemungkinan puasa akan dimulai tanggal 21 nanti."
Menurutnya, berbeda dengan negara mayoritas Muslim di mana pemerintah menjadi penentu kapan Ramadhan dimulai, muslim Filipina harus menerka-nerka sendiri kapan Ramadhan berlangsung. Pemerintah sama sekali tidak memiliki tanggung jawab untuk menetapkan hari pertama Ramadhan.
Karenanya NMSC sebagai wajah ulama di negara tersebut memiliki peran lebih untuk menetukan kapan puasa berlangsung hingga berakhir. "Kami harus sigap dalam menentukan kapan mulainya Ramadhan dengan satu suara yang sama. Ini merupakan bentuk persatuan dan persaudaraan kami umat Muslim," jelasnya.
Berdasarkan data Department of State International Religious Freedom Report, Muslim Filipina hanya sekitar lima sampai sembilan persen dari total penduduk. Mereka tersebar di daerah otonomi Mindanao Muslim di provinsi Basilan, Lanao del Sur, Manguindanao, Sulu, Tawi-Tawi dan Kota Marawi.