Jasa Penjaga Rumah Dibutuhkan

Rep: aldian wahyu/ Red: M Irwan Ariefyanto

Sabtu 18 Aug 2012 22:59 WIB

Pencurian dalam rumah. Ilustrasi. Foto: steadfasthomeinventory.com Pencurian dalam rumah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,Hari Raya Idul Fitri berarti momen berkumpul dengan keluarga. Jarak yang jauh membuat sebagian masyarakat harus rela meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong. Rumah yang kosong berpotensi mengundang kejahatan. Untuk menyiasati masalah ini, sebagian orang memilih menyewa penjaga rumah infal alias musiman. Tapi, mencari penjaga rumah musiman bukan pekerjaan rumah. Salah mempekerjakan orang bisabisa mendatangkan petaka untuk diri sendiri.

Syafrizal (52 tahun), warga Ciledug, Kota Tangerang, Banten, mengaku kerap menggunakan jasa penjaga rumah infal setiap kali berlibur bersama keluarga. “Ketika tidak ada orang di rumah, kami pekerjakan penjaga rumah infal,” ujarnya.

Ketika mudik Lebaran, jasa penjaga rumah musiman ini semakin dibutuhkan. Menurut Syafrizal, penjaga rumah musiman merupakan solusi mengingat banyak kejadian perampokan saat hari raya dan beberapa hari setelahnya. Selain itu, dia tidak bisa mengandalkan hanya pada tetangga karena sebagian besar dari mereka juga mudik.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mempekerjakan penjaga rumah musiman. Usahakan penjaga rumah yang akan dipekerjakan merupakan orang yang dikenal, mulai dari hansip perumahan atau warga di permukiman sekitar. Ini juga memudahkan pembahasan soal tarif.

Pun, penjaga rumah sebaiknya tidak diberikan keleluasaan masuk ke rumah. Syafrizal biasanya hanya menugaskan si penjaga rumah menyalakan lampu depan, mengumpulkan koran langganan, dan mengecek kondisi rumah, khususnya pada malam hari. “Tidak perlu sampai menginap di dalam rumah,” kata dia. Untuk melakukan pekerjaan pekerjaan tersebut, Syafrizal biasanya membayar penjaga rumah musiman itu Rp 100 ribu per hari.

Warga lainnya, Paulus Tulus Nugroho (28), mempekerjakan penjaga rumah infal yang juga bisa bekerja sebagai pembantu. Karena harus melakukan tugas bersih bersih ru mah, penjaga rumah musiman itu diberikan keleluasan untuk menginap. Untuk jasa ini, Paulus harus merogoh Rp 200 ribu dari koceknya. Kebutuhan akan penjaga rumah musiman ini menjadi rezeki bagi warga lainnya. Misalnya saja, Wahyu Pramono (22), mengaku kerap menjadi penjaga rumah musiman ketika musim mudik Lebaran.

Wahyu menuturkan, upah yang diterimanya dari menjaga rumah juga cukup besar. Pada Lebaran, tarifnya mulai Rp 200 ribu per hari. Dia pun bisa mengantongi jutaan rupiah kalau si penyewa pergi dalam waktu yang lama. “Atau, si penyewanya dermawan,” kata dia.

Biasanya, tugas Wahyu, yaitu tinggal di rumah itu dan tidak perlu bersihbersih atau pekerjaan lainnya. “Palingan kerjaannya tidurtiduran sambil nontonTV saja,” kata dia. Meski demikian, Wahyu menyadari si pemilik rumah menitipkan harta kepadanya agar tidak kemalingan.

Terpopuler