Idul Fitri Tiba di India, Meriam tak Lagi Terdengar

Red: Didi Purwadi

Ahad 19 Aug 2012 08:30 WIB

Bunyi meriam menjadi tanda waktu sahur dan berbuka puasa bagi Muslim India. Foto: www.onislam.net Bunyi meriam menjadi tanda waktu sahur dan berbuka puasa bagi Muslim India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sudah 200 tahun tradisi ini menemani Muslim India melewati hari demi hari bulan Ramadhan. Yakni tradisi membunyikan meriam sebagai tanda waktunya imsak dan berbuka puasa.

''Ini merupakan keunikan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun di kota kami,'' kata Shehr Qazi, kepala Kota Zahiruddin, kepada OnIslam.net. ''Suara bom dari meriam menjadi tanda sahur dan buka puasa bagi penduduk di 35 desa lebih.''

Selama bulan Ramadhan yang baru berlalu ini, Muslim India mulai berpuasa setelah mendengar bunyi meriam sebagai tanda waktu sahur telah selesai. Pada sore harinya, penduduk berbuka puasa setelah mendengar bunyi meriam.

Bunyi meriam menjadi tanda sahur dan berbuka puasa bagi penduduk 40 desa di Distrik Raisen. ''Kami berusaha sekuat mungkin mempertahankan tradisi kami,'' kata Qazi.

Tradisi membunyikan meriam selama Ramadhan sudah berlangsung sejak abad 18. Pemimpin agama saat itu membunyikan meriam guna memutuskan segala sesuatu tentang operasionalisasi dan masalah waktu.

Bulan Ramadhan kini telah pergi, hari raya Idul Fitri pun tiba. Suara meriam pun tak lagi terdengar.

Terpopuler