REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD-- Masyarakat saat ini, terutama anak-anak, tak lagi tertarik membeli kartu lebaran tradisional. Ketersediaan teknologi mendorong mereka untuk lebih menggunakan e-card dengan harga yang lebih murah.
Kios-kios penjual kartu Idul Fitri tampak sepi pembeli. Sebagian besar penjual mengaku menyesali keputusan mereka, untuk menginvestasikan uang mereka dalam bisnis ini.
Kartu lebaran kerap hadir dalam desain yang sama dari tahun ke tahun. Minimnya permintaan juga menjadikan harga kartu semakin mahal. Kedua hal tersebut diduga sebagai penyebab utama kurangnya peminat kartu lebaran.
Hilangnya tradisi saling mengirim kartu lebaran mulai terjadi sejak munculnya teknologi berbasis internet seperti email. Penggunaan komputer kini telah sangat umum dan cepat. Sehingga kartu lebaran kehilangan utilitas mereka di kalangan masyarakat.
Kecanggihan teknologi telepon selular dan berbagai fitur jejaring sosial, juga semakin mengikis tradisi berkirim kartu lebaran. Kini masyarakat umumnya beralih pada pengiriman melalui dunia maya.
"E-card telah menjadi daya tarik utama bagi orang untuk berkirim ucapan Idul Fitri. Dengan E-card mereka dapat mengedit dan memodifikasi sendiri kartu mereka," ujar Tauqeer Naqvi, mahasiswa dari universitas setempat.
Banyak yang beranggapan kartu ucapan Idul Fitri akan punah pada beberapa tahun mendatang. kecanggihan dan kecepatan teknologi adalah hal utama yang akan menggantikannya.