REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS - Ratusan penganut Islam Aboge di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (1/9), melaksanakan Shalat Ied di sejumlah masjid. Meskipun, pemerintah memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Rabu (31/8) kemarin.
Salah satu tempat penyelenggaraan Shalat Ied adalah Masjid Saka Tunggal Baitussalam di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas. Shalat tersebut diikuti sekitar 300 warga setempat maupun dari berbagai daerah.
Pelaksanaan Shalat Ied dipimpin imam Sulam dengan khutbah disampaikan oleh Suyitno. Dalam khutbah berbahasa Arab, Suyitno mengajak umat Islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan meraih kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Usai melaksanakan Shalat Ied, seluruh jamaah menggelar silaturahim dengan saling berjabat tangan mengelilingi halaman masjid.
Seorang penganut Islam Aboge, Kasum (57), mengaku tidak masalah baru melaksanakan Shalat Ied meskipun sebagian besar masyarakat telah melaksanakannya pada Selasa (30/8) dan Rabu (31/8).
"Tidak masalah karena ini keyakinan yang telah kami ikuti secara turun menurun. Kemarin (Rabu) kami pun masih berpuasa meskipun sebagian besar masyarakat telah berlebaran," katanya.
Sementara, Sulam mengaku baru pertama kali menjadi imam dalam Shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri maupun imam Masjid Saka Tunggal menggantikan ayahnya yang telah lanjut usia, yakni Kiai Sopani.
"Kami, para penganut Islam Aboge, saat ini hanya berusaha meneruskan ajaran dari leluhur," katanya. ''Ini disebabkan para generasi muda komunitas Islam Aboge sedang berada dalam persimpangan jalan. Mereka bingung antara meneruskan ajaran leluhur atau mengikuti ajaran Islam yang berkembang di masyarakat secara umum.''
Terkait penetapan 1 Syawal 1432 H, penganut Islam Aboge menentukannya berdasarkan cara perhitungan yang telah diyakini sejak ratusan tahun silam oleh mereka.