Biar SBY Nggak Tahu, Pengemis Istiqlal Diminta Gelar Lapak di Gereja

Rep: C17/ Red: Didi Purwadi

Rabu 31 Aug 2011 09:26 WIB

Pengemis di Masjid Istiqlal, Jakarta, saat Ramadan. Foto: Republika Pengemis di Masjid Istiqlal, Jakarta, saat Ramadan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Momentum Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi Ratmi (59). Pasalnya, ribuan orang yang melangsungkan shalat Ied di Masjid Istiqlal, membuka peluang Ratmi untuk meminta-minta. "Kalau lebaran kan banyak yang bersedekah," ungkap Ratmi.

Perempuan asal Dukuh Atas itu mengaku mendapat penghasilan yang lumayan. Ketika lebaran, dia mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 200 ribu. "Lumayan untuk tambah-tambah dapur," kata Ratmi.

Ratmi mengaku telah tiba di Istiqlal sejak pukul 04.00 pagi. "Biar kebagian 'lapak' yang bagus," kata dia.

Tak hanya Ratmi, puluhan pengemis lainnya juga terlihat memadati pelataran masjid lima lantai itu. "Ini tahun ketiga saya jadi pengemis dadakan," kata pengemis lainnya. "Lumayan bisa beli sembako," katanya menambahkan.

Namun, kondisi tidak terpantau oleh Presiden SBY yang saat itu menunaikan Salat Ied di masjid yang diresmikan oleh Mantan Presiden Soeharto itu. Pasalnya, para pengemis digiring untuk tidak berada di pintu masuk tempat Presiden dan sejumlah pejabat lainnya memasuki Istiqlal.

"Kami disuruh untuk gelar lapak hanya di depan Gereja, biar Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) ngga tahu," kata Ratmi.

Sejumlah petugas tempat parkir dadakan pun terlihat sibuk mengatur posisi kendaraan. Minimnya lahan parkir masjid membuka peluang para petugas parkir dadakan itu untuk membuka tempat parkir sembarangan. Sisi jalan depan Istiqlal pun disulap mereka menjadi lahan parkir.

Ketidakteraturan posisi kendaraan yang terparkir pun lantas membuat antrian kendaraan yang cukup panjang.

Terpopuler