Malam Ini Muhammadiyah Takbiran, Pagi Besok Shalat Ied

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: cr01

Senin 29 Aug 2011 17:13 WIB

Shalat Idul Fitri (ilustrasi) Foto: Republika/Agung Supriyanto Shalat Idul Fitri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menyusul penetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Syawwal 1432 H jatuh pada Selasa (30/8), segenap warga dan simpatisan organisasi yang berpusat di Yogyakarta tersebut dipastikan akan menggelar shalat Idul Fitri besok pagi.

Di Yogyakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dijadwalkan menyampaikan khutbah Idul Fitri di Alun-alun Utara Karton Yogyakarta. Senin (29/8) diagendakan pula melepas pawai takbiran di Kota Gede, Yogyakarta.

Sebelumnya, menyikapi potensi perbedaan lebaran, Din meminta agar menyikapi lebaran yang berpotensi berbeda itu dengan sikap saling toleransi dan menghargai. Perbedaan yang terjadi tidak usah dibesar-besarkan. Apalagi sampai menimbulkan pertentangan dan konflik di tengah-tengah masyarakat.

Perbedaan penetapan awal Ramadhan atau awal Syawwal, dilatarbelakangi oleh keyakinan keagamaan masing-masing. Dalam Islam perbedaan tersebut diakui selama berdasarkan  hujjah keagamaan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Di satu sisi,  perbedaan timbul akibat bulan Qomariyah yang memiliki hari dengan jumlah tak pasti.

Muhammadiyah memutuskan 1 Syawwal jatuh pada 30/8 karena pada tanggal 29 telah terjadi ijtima’. Hilal baru sebagai pertanda Syawal sudah wujud. Sekalipun hanya 1-2 derajat.

Ia mengajak segenap umat saling bertoleransi dan menjaga ukhuwah. Terkhusus pemerintah, diminta mengayomi seluruh elemen masyarakat. Mengingat, perbedaan yang berlaku didasari dengan dalil keagamaan yang dapat diperanggungjawabkan. Muhammadiyah turut mendorong dan mendukung upaya penyamaan hilal. Meskipun upaya itu perlu diskusi intens. "Mari sama-sama bergembira rayakan Ied dan jaga ukhuwah,” kata Din. 

Secara terpisah, sore ini, sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1432 H akan digelar. Sejumlah tamu undangan tampak mulai berdatangan di kantor Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.