Konsul AS Surabaya Berbuka dengan 'Sahabat' Muslim

Red: Djibril Muhammad

Senin 30 Jul 2012 20:52 WIB

ilustrtasi ilustrtasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pejabat Konsul Jenderal AS di Surabaya Erika Zielke bersama staf mengajak berbuka puasa bersama dengan puluhan 'sahabat' Muslim, tokoh lintas agama, akademisi, dan tokoh LSM di rumah dinas konsulat di Surabaya, Senin (30/7) petang.

Acara berbuka puasa yang juga diputarkan tayangan 'Islam dan Tradisi Muslim di AS' itu dihadiri, antara lain, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim Endro Siswantoro, Prof. Ahmad Zahro (takmir Masjid Nasional Al Akbar Surabaya), dan Syuhada' (Dewan Masjid Indonesia).

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Walubi (Wali Umat Buddha Indonesia) Jatim Philip Widjaja itu, Pj. Konsul Jenderal AS di Surabaya Erika Zielke menegaskan bahwa berbuka puasa juga dilaksanakan di berbagai kantor pemerintah AS, seperti Gedung Putih, Deplu, Kongres, USAID, dan sebagainya.

"Puasa memberikan inspirasi kami untuk mewujudkan rasa hormat kepada Sahabat Muslim, rasa hormat yang akan membawa saling pengertian. Dengan cara itulah, Islam juga dapat diterima di AS, bahkan Islam kini juga menjadi bagian dari AS," katanya.

Menurut dia, puasa mengajarkan disiplin, kesabaran, komitmen kepada keluarga, rasa syukur, dan spiritualitas. "Hal itu juga dikatakan Presiden Obama. Muslim di sana memperkuat negara dan kehidupan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, Konjen AS di Surabaya sudah bertahun-tahun mengadakan tradisi berbuka puasa bersama dengan berbagai kalangan masyarakat. "Kami juga akan menggelar acara serupa dengan anak-anak yatim di Surabaya," katanya.

Menanggapi hal itu, takmir Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Prof. Ahmad Zahro, menyampaikan terima kasih atas kebiasaan baik yang dilakukan Konjen AS di Surabaya melalui tradisi berbuka puasa bersama dengan tokoh-tokoh agama di Jatim.

"Itu kebiasaan baik untuk menumbuhkan keakraban. Keakraban itu akan membangun komunikasi sosial bangsa Indonesia dan AS. Saya sudah berkali-kali hadir dalam acara seperti ini untuk memberikan apreasiasi kepada Amerika yang peduli terhadap tradisi berbuka puasa bersama di Indonesia," katanya.

Apalagi, katanya, komunitas yang diundang berbuka puasa bersama bukan hanya dari komunitas Muslim, melainkan juga non-Muslim, seperti Buddha, Kristen, dan sebagainya. "Jadi, bukan hanya mereka yang puasa saja yang diundang, melainkan mereka yang tidak puasa pun diundang," katanya, berkelakar.

Hal senada dikemukakan Ketua Walubi Jatim Philip Widjaja. "Hubungan antarpemeluk agama di Jatim cukup bagus. Beda jauh dengan di Myanmar, komunitas Muslim yang minoritas di Rohinya tidak diterima meski sudah seribu tahunan," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya Prof.Ir.Dr.Eng. Rolly Intan, M.A.,Sc. beserta pembantu rektor dan staf melakukan 'safari Ramadhan' dengan mengunjungi Kantor LKBN ANTARA Biro Jatim, Jalan Kombes Pol. M. Duriyat Surabaya, sekaligus menyerahkan nasi tumpeng untuk buka puasa bersama.

"Kami ingin meningkatkan hubungan lebih erat lagi dengan rekan-rekan ANTARA di sini. Terima kasih atas kerja sama selama ini," katanya ketika diterima Kepala Biro LKBN ANTARA Biro Jatim Drs. H. Akhmad Munir.