REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama KH Abdullah Gymnastiar mengaku prihatin dengan maraknya tayangan komedi sahur Ramadhan yang cenderung bersifat melecehkan. Tak jarang tanyangan sahur juga tidak memberikan pesan moral yang baik.
Karena itu, dai yang akrab disapa Aa Gym itu menyarankan, untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan pelecehan pada acara sahur, sebaiknya tayangan sahur diisi dengan hal yang bermanfaat. "Masing-masing stasiun TV harus punya peraturan khusus yang mengatur etika bergurau," katanya di Jakarta, Senin (30/7).
Aa Gym mengatakan, stasiun televisi bertanggung jawab untuk menyajikan tayangan yang mendidik dan bermoral kepada penontonnya, dan bukannya yang merusak masyarakat. Ayah delapan anak itu menyebut, masyarakat juga harus pandai memilih acara televisi agar dapat mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, khususnya pada bulan Ramadhan.
"Ramadhan itu sangat berharga, jadi besar harapan saya agar seluruh elemen di negeri ini, termasuk stasiun TV untuk dapat menghormati bulan suci ini dan umat muslim yang menjalankannya," ujar dai asal Bandung, Jawa Barat tersebut.