Ramadhan Tahun Ini Omzet Pedagang Tanah Abang Justru Turun

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hafidz Muftisany

Senin 30 Jul 2012 15:56 WIB

Beberapa pakaian muslimah yang dipasarkan di Tanah Abang diserbu pembeli. Foto: ROL/MG04 Beberapa pakaian muslimah yang dipasarkan di Tanah Abang diserbu pembeli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat mengaku mengalami penurunan omzet di Ramadhan 2012 ini. Meski sudah memasuki pekan kedua Ramadhan, para pedagang mengatakan kenaikan penjualan belum terlihat signifikan jika dibandingkan dengan Ramadhan di 2011 lalu.

Menurut Indra (55), salah satu penjual busana Muslim di Blok F1, di bulan puasa ini dirinya baru mampu mengeruk keuntungan puluhan juta rupiah. “Biasanya kalau dulu, bisa sampai ratusan juta,” katanya saat ditemui Republika, Senin (30/7).

Ia mengatakan banyaknya saingan yang menjual busana Muslim memang menjadi faktor mengapa penurunan omzet terjadi. Perempuan yang sudah tujuh tahun berjualan itu berujar semenjak pembangunan pasar diperluas, semakin banyak pedagang yang membuka toko. 

Selain itu, bulan Ramadhan yang bertepatan dengan hari anak-anak sekolah membuat fokus konsumen terpecah. “Pembeli akhirnya lebih memilih memenuhi kebutuhan sekolah anak dulu,” ujar perempuan paruh baya ini. 

Penurunan serupa juga dirasakan penjual lainnya di lantai lima Blok A Tanah Abang, Tur (37). Pemilik toko pakaian anak Tika Kid Station ini mengatakan walau omzet naik hingga 40 persen dibanding Juni lalu, kenaikan yang terjadi tak begitu besar.

“Kalau dulu untuk masa Ramadhan, kita sudah bisa mengambil keuntungan dari empat bulan sebelum Ramadhan,” katanya. Ia menuturkan para pembeli grosiran dari luar kota biasanya sudah datang jauh-jauh hari sebelumnya untuk melakukan pemesanan.

Namun, Tur mengungkapkan di Ramadhan ini, para pembeli grosiran baru mulai memesan barang padanya beberapa hari ketika puasa tiba. “Mungkin, ekonomi memang lagi turun, ada yang tokonya nggak maju juga,” ujarnya.