REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri masih sekitar 27 hari lagi, tapi tas jinjing berukuran besar yang biasa digunakan untuk menaruh pakian saat bepergian atau mudik sudah diburu para pembeli. Bahkan, tas mudik tersebut laris manis terjual sejak beberapa pekan sebelum Ramadhan tiba.
"Tas mudik itu sudah laku dari sebelum puasa, soalnya banyak yang beli untuk persiapan mudik," kata salah satu penjual tas di Pusat Grosir Senen Jaya, Sudianto, di Jakarta, Senin (23/7).
Tas mudik berbagai motif itu dibanderol dengan harga grosir senilai Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu per buah. Harga eceran, kata Sudianto, biasanya akan lebih mahal 30-40 persen dari harga grosir.
Selain tas mudik yang banyak diburu menjelang Ramadhan, tas sekolah pun tak kalah ramai diburu. "Kebetulan kemarin ini baru mulai tahun ajaran baru. Kalau musim tahun ajaran baru pasti tas sekolah yang laku," ucap dia.
Penjual tas lainnya, Soleh (30), mengaku omzet penjualan tas grosir di tokonya meningkat hingga 67 persen. Ia mengaku, pada awal 2012, omzet yang didapat per bulan mencapai Rp 300 juta. Menjelang puasa omzet naik sekitar Rp 500 sampai Rp 600 juta per bulan.
Menurut Soleh, hampir semua jenis tas produksi dalam negeri itu banyak diburu pembeli. "Ya yang paling banyak dicari sekarang biasanya tas untuk mudik dan tas fashion," katanya.
Uniknya, pembeli yang datang tak hanya berasal dari daerah sekitar Jakarta. Tetapi juga dari daerah lain seperti Surabaya, Makassar atau daerah Sumatra. "Pembeli dari luar daerah sekali beli bisa lebih dari Rp 10 juta. Itu yang membuat penjualan meningkat," katanya.
Meski begitu, banyak juga pembeli dari sekitar Jakarta yang kerap datang berbelanja. "Pembeli dari sekitar Jakarta, walaupun membeli dalam jumlah kecil, tapi rutin membeli," kata Soleh menjelaskan.