REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK - Hampir dalam setiap Tur konser Iwan Fals, fans utamanya yang memiliki panggilan Orang Indonesia (OI) selalu datang dan siap memenuhi lapangan konser tersebut. Mereka datang dari berbagai penjuru kota lengkap dengan bendera besar ataupun kecil dengan lambang ‘OI’. Hanya kali ini, mereka akan duduk bersama dengan Iwan Fals untuk saling berbagi pengalaman rohani.
Menurut Ustad Zastrouw, sejauh ini berbagai pihak telah melakukan persiapan menjelang Djarum Coklat Ngabuburit di lapangan Jatijajar, Depok. Misalnya dari persiapan teknis sendiri, tim Djarum Ngabuburit berusaha menjamin segala fungsi dan peralatan berjalan lancar. ‘’Tim saya rasa telah bekerja dengan cukup baik,’’ ucapnya kepada Republika.
Selebihnya persoalan non teknis juga menurutnya sudah dipersiapkan baik dari tim Djarum Coklat Ngabuburit dengan pihak kepolisian. Menurutnya dari tim Djarum Coklat sendiri akan mempersiapkan tim keamanan sesuai dengan yang diinstruksikan pihak kepolisian. ‘’Juga tentu ada pembicaraan dengan kyai dan ustad yang hadir,’’ ucap Ustad Zastrouw.
Hanya saja sebelum acara Djarum Coklat Ngabuburit, ia dan Iwan Fals akan mengunjungi pesantren untuk melakukan dialog budaya dan tausyiah. Ia meyakini acara ini akan turut disemarakkan oleh anggota OI.
Cara ini menurutnya cukup efektif untuk mendekati anggota OI. Pasalnya, selama ini orang hanya melihat OI dari kulit luarnya saja. Sehingga selalu menganggap OI biang kerusahan. Hal itu karena banyak orang tidak mengenal mereka dengan baik.
Oleh karena itu sebelum Ngabuburit, ia juga mengajak OI untuk shalawat dan beristighosah. Saat diajak shalawat ia melihat OI segera duduk bersimpuh. Begitu juga dikala Istighosah, mereka pun mau mengikutinya. ‘’Kita akan ajak Hablum Quran terlebih dahulu,’’ ucapnya.
Musik Dakwah
Menurut Zastrouw, rencananya Iwan Fals tampil setelah shalat Isya bersama dengan dirinya. Tembang-tembang ‘rohani’ Iwan akan diterjemahkan baik berupa ceramah atau paparan ayat dengan dirinya.
Seperti ketika Iwan melantunkan lagu berjudul Ibu. Ustad Zastrouw akan menambahkan sebaris hadist yang mengenai penghormatan kepada ibu. Sebuah hadist yang menyebutkan bahwa orang yang harus diberi penghormatan tertinggi oleh kaum muslim ialah ibu baru kemudian ayah. Sambil menyebut nama Ibu hingga tiga kali baru kemudian penceramah yang juga seorang budayawan ini menyebut nama ayah.
Dalam setiap konsernya, Zastrouw selalu bertindak sebagai narator ataupun penceramah. Hal ini karena menurutnya Iwan memiliki lagu-lagu yang bernuansa rohani karena berasal dari pengalaman hidup atau realitas dalam masyarakat. Ia menyebutnya sebagai Kauliyah. Kemudian ia pun berusaha menerjemahkan lagu itu dalam paparan berupa teks atau Kauniyah.
Iwan Fals, menurut Zastrouw, akan membawakan beberapa lagu yang kemudian ditutup dengan pembacaan surat-surat pendek dalam Alquran. Sejurus kemudian acara sendiri ditutup dengan tarian Sufi dan kelompok Tari Rabanni.
Dari keseluruhan acara ia mengungkapkan kalau senandung Iwan Fals ini bukanlah sebuah konser akan tetapi dakwah langsung kepada masyarakat dengan cara yang berbeda. Ia pun bersyukur PT Djarum mau memfasilitasi misi dan tujuan mereka.
''saya bersyukur apalagi Djarum tak neko-neko harus begini begitu, semua diatur oleh musisinya,'' ujarnya.