REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Pemudik yang melintas di jalur lingkar selatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu petang atau H+2 Lebaran, baik kendaraan roda dua maupun empat terjadi antrean panjang.
Berdasarkan pantauan di jalur utama Solo hingga wilayah Boyolali, dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, menyebutkan, bahwa kendaraan arus balik dari arah Solo-Boyolali yang dialihkan melalui jalur lingkar selatan Boyolali, dari depan Kantor DPD Golkar hingga perempatan Terminal Sunggingan, terjadi antrean panjang sekitar tiga kilometer.
Sehingga, kendaraan arus balik dari Solo yang cukup rapat tersebut diuraikan dialihkan melalui jalan alternatif yakni pertigaan Bangak-Simo-Karanggede tembusnya pertigaan Terminal Tingkir Salatiga.
Kendaraan arus balik di Kota Boyolali, juga dialihkan ke jalan alternatif Terminal Sunggingan-Tlatar-Simo-Karanggede- Terminal Tingkir.
Pengalihan arus balik ke jalur alternatif Terminal Sunggingan-Tlatar tersebut untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di jalur utama dari Ampel Boyolali hingga Sruwen Kabupaten Semarang.
Menurut petugas perwira jaga Pospam Terminal Sunggingan Iptu Kusnadi, bahwa pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama Sunggingan-Ampel ke jalur alternatif Sunggingan -Tlatar- Simo-Karanggede-Terminal Tingkir itu, karena untuk mengurangi kemecetan di Sruwen.
"Pengalihan arus balik itu, berkisar sekitar dua jam dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Setelah itu, kendaraan dari Solo dikembalikan normal di jalur utama Kota Boyolali-Ampel-Sruwen (Kabupaten Semarang)-Salatiga," katanya.
Kendati demikian, kata dia, arus lalu lintas dari arah Solo-Boyolali-Kabupaten Semarang-Salatiga, pada H+2 Lebaran ini berjalan lancar tidak sampai terjadi macet total.
Menurut dia, puncak arus balik dari Solo-Jakarta yang melintas di wilayah Boyolali, diperkirakan H+5 Lebaran, tetapi pada H+2 ini sudah mulai ada peningkatan baik roda dua maupun empat.
Sementara para pemudik yang dialihkan melintas ke jalur alternatif banyak yang kebingungan arahnya dan mereka menanyakan ke petugas lalu lintas yang sedang bertugas di jalanan.
Salah satu pengguna jalan, Daniel warga Kerawang Jawa Barat, menjelaskan, dirinya tujuan ke Jabar, setelah tiba di Boyolali, pengalihan ke jalur alternatif jalannya sempit dan agak kebingungan karena petunjuk jalannya kurang.
"Saya agak kebingungan arah pengalihan jalur alternatif di Boyolali, untuk menghindari kemacetan," katanya.