REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kampung batik di Desa Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dipadati pemudik balik yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Wisata kampung batik di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, semakin diminati konsumen setiap libur panjang dan lebaran Idul Fitri omzet penjualan batik tersebut mengalami kenaikan cukup tinggi, karena diserbu pengunjung yang melintasi pesisir pantai.
Karmanto, perajin batik setempat kepada wartawan di Cirebon, Rabu mengatakan, memasuki H+3 lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah omzet penjualan batik terus meningkat karena jumlah pengunjung semakin padat.
Penjualan berbagai aneka batik khas Cirebon, kata dia, ramai jelang bulan Ramadhan hingga memasuki arus balik lebaran 1433 Hijriyah, kini batik Cirebon dipilih pemudik sebagai buah tangan dari Pantura.
Sementara itu Yuniah perajin batik lain mengaku, memasuki H+3 lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah kepadatan jumlah pengunjung kampung batik di Desa Trusmi Plered Kabupaten Cirebon terus meningkat, mereka berdatangan baik pemudik roda dua dan kendaraan pribadi.
Omzet penjualan semakin tinggi, kata dia, karena berbagai motif batik khas Cirebon mulai diminati konsumen, baik dewasa, anak-anak, remaja, sehingga permintaan naik hingga empat kali lipat.
Rinto pemudik balik di Trusmi mengaku, sengaja datang untuk belanja busana batik di Cirebon karena harganya terjangkau, sedangkan kualitas cukup baik, kampung batik semakin diminati pemudik karena tepat dijalur utama Pantura.