Viaduct Gentong Dibuka untuk Sepeda Motor

Red: Taufik Rachman

Rabu 22 Aug 2012 20:38 WIB

Antrean panjang kendaraan bermotor di Jalan Raya Cipacing, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar, Ahad (4/9). Arus balik kendaraan para pemudik mencapai puncaknya pada Ahad. Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Antrean panjang kendaraan bermotor di Jalan Raya Cipacing, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar, Ahad (4/9). Arus balik kendaraan para pemudik mencapai puncaknya pada Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Volume kendaraan yang tinggi pada arus balik di H+3 lebaran Idul Fitri 1433 H, membuat aparat kepolisian membuka jalur Viaduct Gentong. Jalur tersebut dibuka hanya untuk kendaraan kecil dan sepeda motor.

Kasatlantas Polresta Tasikmalaya, AKP Rano Hadianto menuturkan, dibukanya jalur Viaduct Gentong tersebut dilakukan karena volume kendaraan arus balik sangat tinggi sehingga arus lalu lintas menyebabkan macet dan padat merayap.

"Dengan dibukanya jalur tersebut antrian kendaraan yang mencapai Rajapolah dapat terkuras. Selama dua jam dibuka setidaknya ada sekitar 3.600 kendaraan kecil yang melewati jalur tersebut," ujarnya saat dihubungi via ponsel, Rabu (22/8).

Kendaraan arus balik sudah memadati jalur selatan Jawa Barat sejak Selasa (21/8) malam. Berdasarkan data Jembatan Timbang Gentong arus balik (dari arah timur ke barat)  mencapai 30.114 kendaraan sementara arus mudik (barat ke timur)  23.948 kendaraan. Pada Rabu (22/8) hingga pukul 16.00 WIB, arus balik mencapai 18.391 kendaraan, sedangkan arus mudik hanya 8.239 kendaraan.

Kemacetan terjadi di simpang Pamoyanan dan Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Ekor antrian bahkan mencapai Fly Over Rajapolah dan perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis. Sementara itu di tanjakan Gentong, arus kendaraan padat merayap.

Aparat kepolisian mengalihkan arus kendaraan dari Ciamis melalui jalur alternatif yaitu masuk ke Kota Tasikmalaya menuju Garut via Singaparna untuk mengurai kepadatan di jalur utama.