REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Idul Fitri telah lewat, namun di Stasiun Jatinegara hingga dua hari pascalebaran, Selasa (21/8), arus mudik penumpang masih saja terlihat.
Wakil Kepala Stasiun Jatinegara Weddy Hartono mengatakan pada hari lebaran, Minggu (19/8), aada 283 orang yang mudik lewat Jatinegara, sehari kemudian naik lagi menjadi 358 orang.
Meskipun begitu, jumlahnya berkurang drastis dibandingkan tahun lalu karena sejak Februari 2012 Stasiun Jatinegara hanya memberangkatkan tujuh kereta tujuan Cilacap dan Bandung per hari.
"Tahun lalu arus mudik bisa mencapai empat ribu orang lebih per harinya, baik pada saat lebaran dan pascalebaran, karena dulu seluruh kereta keberangkatan dari stasiun lain seperti Stasiun Senen dan Gambir masih transit dan menaikkan penumpang di sini," kata Weddy.
Larangan transit di Stasiun Jatinegara ini diberlakukan PT KAI karena mulai tahun ini tidak lagi dijual tiket berdiri.
Saat ini Stasiun Jatinegara hanya melayani keberangkatan kereta jurusan Cilacap pada jam 06.42 WIB dan enam kereta Argo Parahyangan tujuan Bandung masing-masing antara pukul 06.07 WIB hingga 20.35 WIB.
"Untuk arus balik, seluruh kereta bisa transit menurunkan penumpang di sini," ujar dia.
Selasa ini di Stasiun Jatinegara pun arus mudik masih juga terjadi, meskipun lebih sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat menanti kereta di peron.