Pemudik Asal Jawa Mulai Padati Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Heri Ruslan

Rabu 15 Aug 2012 06:35 WIB

Antre di Bakauheni Antre di Bakauheni

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Jumlah pemudik yang menggunakan bus penumpang dan kendaraan pribadi asal kota-kota di Pulau Jawa tiba di Bandar Lampung, mulai meningkat pada H-4, Rabu (15/8) pukul 02.30 WIB. 

Penumpang yang tiba di Terminal Rajabasa, belum melanjutkan perjalanan menuju tujuan masing-masing, menunggu pagi hari.

Pemantauan Republika Online di sepanjang jalan lintas tengah (jalinteng) ruang Jl Soekarno-Hatta, Rabu (15/8) dini hari, mobil pribadi berpelat nomor polisi asal kota-kota di Pulau Jawa mulai meramaikan jalan lintas kota Bandar Lampung. Sedangkan penumpang yang menggunakan bus umum dari Pelabuhan Bakauheni tiba di Terminal Rajabasa juga meningkat dari hari sebelumnya.

Dari pelat nomor polisi kendaraan pemudik terlihat berasal dari Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Mobil-mobil minibus bermuatan  barang di atas mobil, melaju di jalinteng dari arah Pelabuhan Bakauheni.

Dari rangkaian mobil pemudik ini, terlihat pengemudi melaju secara konvoi di jalan lintas yang gelap tersebut.Sementara bus-bus penumpang, kebanyakan menurunkan penumpangnya langsung di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, demi menjaga keamanan pemudik.

Di terminal, terasa lebih aman bagi pemudik untuk beristirahat lebih dulu sambil menunggu waktu sahur sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing. Tempat-tempat yang biasa menjadi langganan ‘ngetem” pemudik yakni di pos polisi, pos kesehatan, atau Masjid Tajriah di dalam lingkungan terminal.

“Kami lebih memilih istirahat dulu sambil sahur, besok pagi baru berangkat lagi ke kampung,” kata Yudi, pemudik asal Bekasi tujuan Hanura, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Suasana Terminal Rajabasa pada dini hari, terlihat masih ramai dengan banyaknya pemudik yang tiba dari Pelabuhan Bakauheni, menggunakan bus umum. Pemudik yang tiba di pelabuhan sudah mulai ada yang berani melanjutkan perjalanan ke Terminal Rajabasa, yang waktu lampau dikenal rawan kriminalitas.

Terpopuler