Pemudik Harus Waspada Melintasi Jalur Jawa Tengah Selatan

Rep: Muhammad Subarkah / Red: M Irwan Ariefyanto

Rabu 15 Aug 2012 00:12 WIB

Jalur Selatan Jawa Tengah antara Banyumas dan Yogyakarta masih banyak perbaikan jalan Foto: bogor.net Jalur Selatan Jawa Tengah antara Banyumas dan Yogyakarta masih banyak perbaikan jalan

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Jalur selatan Jawa Tengah yang membentang antara Buntu (Banyumas) hingga Yogjakarta harus diwaspadai pemudik lebaran tahun ini. Ruas jalan yang membentang sekitar 200 Km ini memang lurus dan cukup lebar. Meski begitu jalur ini sering terjadi insiden kecelakaan.

''Pemudik dari jakarta harus tetap waspada ketika sampai jalur ini. Apalagi kondisi mereka biasanya sudah lelah ketika sampai di sini. Jalan memang lurus dan lebar, tapi situasi ini melenakan dan kadang membuat pengemudi mengantuk karena sudah kelelahan,'' kata petugas parkir di Restoran Pringsewu, Tambak, Banyumas, Selasa malam (14/8).

Selain lurus, kondisi jalan jalur selatan Jawa Tengah itu kini juga tidak terlalu baik. Jalanan bergelombang akibat tambalan aspal jalan. Bila malam kondisinya juga agak berbahaya karena minim penerangan jalan.

Pada hari biasa ruas jalan Buntu-Yogja bisa ditempuh tiga jam. Tapi kalau musim lebaran tiba jalur ini bisa ditempuh selama delapan jam. Bahkan pada puncak mudik rute ruas jalan ini malah sudah biasa  ditempuh hingga 12 jam. Saat itu mobil bergerak merayap laksana sedang pawai atau karnaval.

Memang di sekitar jalur itu tersedia juga  jalan alternatif yang bisa ditempuh bila situasi jalan benar-benar macet total. Ini dilakukan dengan menempuh jalur jalan alternatif 'selatan-selatan', yakni menempuh jalur jalan yang berada persis di pinggir pantai selatan Jawa. Tapi bila ingin menempuh jalur ini pemudik  dituntut  harus lebih waspada. Jalan alternatif ini masih sempit dan tak tersedia sarana stasiun pompa bensin. Jalur ini lebih baik ditempuh di siang hari saja.

Jalur itu pun  acapkali menjadi rute berbahaya bila ditempuh pada malam dan dini hari. Berbagai tindakan kejahatan acapkali timbul. Ini juga disebabkan  tak tersedianya sarana penerangan jalan.

''Jalur selatan-selatan antara Buntu hingga Yogja kalau lebaran memang ramai dijaga polisi. Tapi jalur itu sepi di malam hari. Lebih baik tempuh jalur itu di siang hari. Malam hari jalur itu gelap gulita dan rawan pembegalan,'' kata Indrajati, supir travel asal Kutowinangun, Kebumen.

Terpopuler