Renungan Ramadhan: Islam adalah Agama Damai

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

Senin 18 Apr 2022 10:30 WIB

Ilustrasi Ramadhan dan Kedamaian Foto: Republika/Thoudy Badai Ilustrasi Ramadhan dan Kedamaian

REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI -- Puasa Ramadhan di hari ketujuh belas mengingatkan Muslim tentang salah satu peristiwa sejarah, Perang Badar. Pertempuran militer besar pertama ini terjadi antara Muslim dan Quraisy, suku Arab yang dominan yang telah menentang Islam sejak hari pertama.

Perang itu terjadi sebagai platform bagi umat Islam menyampaikan pesan Islam dengan percaya diri dan dengan semangat baru. Hasilnya, Muslim berhasil mendirikan negara-kota Islam di Madinah.

Baca Juga

Perang Badar terjadi di sebuah kota kecil di barat daya kota suci Madinah, pada 17 Ramadhan. Hal ini berlangsung pada tahun kedua setelah emigrasi Nabi SAW dari kota suci Makkah ke kota suci Madinah.

Dilansir di Khaleej Times, Senin (18/4), Muslim adalah minoritas kecil dan terus-menerus dianiaya oleh orang-orang Quraisy, yang kuat secara politik dan kuat secara finansial.

Kontingen Muslim yang berangkat berperang  terdiri dari 313 laki-laki, dua kuda dan 70 unta. Jumlah ini terbilang sedikit bahkan tanpa peralatan perang, jika dibandingkan musuh dengan memiliki 1.000 tentara Quraisy yang kuat.

Kaum Muslimin mampu mengalahkan musuh-musuh mereka dalam pertempuran ini meskipun kalah dari segi jumlah. Allah SWT memisahkan kebenaran dari kebatilan dan kejadian tersebut dikenal sebagai Pertempuran Pemisahan.

Kemenangan tersebut merupakan hasil dari kedisiplinan yang ditunjukkan oleh tentara Nabi dan kepercayaan diri umat Islam sebagai hasil dari keyakinan agama, strategi yang efektif dan moral yang tinggi.

Perang Badar juga memberikan contoh pertama tentang bagaimana tawanan perang harus diperlakukan. Nyawa mereka terselamatkan, diperlakukan secara manusiawi, bahkan diberi tempat berteduh dan diberi makan dengan benar.

Fakta yang sangat penting untuk dipahami semua orang adalah Islam merupakan agama yang damai dan tidak dipaksakan kepada siapa pun, sebagaimana dinyatakan dengan jelas dalam Alquran itu sendiri.

Sikap damai Islam ini cukup nyata, dimana umat Islam diperintahkan untuk tidak berperang kecuali mereka diserang. Hal uni sebagaimana Allah SWT berfirman, “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu tetapi jangan melampaui batas, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (Al Baqarah 190).

Dewasa ini, banyak yang disebut sebagai penulis internasional mengambil ayat-ayat dari Alquran yang berbicara tentang pertempuran, tetapi sengaja menghindari ayat-ayat sebelumnya dan berikutnya, yang memberikan konteks seluruh klausa.

Ketika berbicara tentang perang besar Islam, setiap pihak harus melihat jauh berdasarkan fakta, bahwa umat Islam bukanlah pelanggar aturan tetapi mereka hanya berperang melawan penindas.  

Sumber:

https://www.khaleejtimes.com/ramadan/ramadan-reflections-islam-is-a-religion-of-peace