Itikaf Cara Terbaik Mencapai Kekuatan Jiwa

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko

Senin 18 Apr 2022 07:37 WIB

Jamaah membaca Al Quran saat beritikaf pada malam terakhir Ramadhan di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021). Malam ke-30 tersebut merupakan itikaf terakhir Ramadhan 1442 Hijriah setelah Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis (13/5/2021). Foto: Suwandy/ANTARA Jamaah membaca Al Quran saat beritikaf pada malam terakhir Ramadhan di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021). Malam ke-30 tersebut merupakan itikaf terakhir Ramadhan 1442 Hijriah setelah Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis (13/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Itikaf di Masjid di bulan Ramadhan menjadi salah satu cara terbaik bagi umat mencapai kekuatan jiwa dan kesuciannya. 

"Islam memberikan cara yang terbaik bagi umatnya untuk mencapai kekuatan jiwa dan kesuciannya, di antaranya melalui puasa dan l'tikaf," tulis KH Jeje Zenudin dalam bukunya "Seputar Masalah Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran"

Baca Juga

KH Jeje mengatakan, dengan I'tikaf itulah seorang hamba memusatkan segala potensi jiwanya seperti keikhlasan, kesabaran, ketawakalan, kerendahan hati dan sebagainya. Dengan mengurangi aktivitas interaksi jasmaniyah dari segala kesibukan duniawi.

"Seorang yang beri'tikaf berarti seorang yang rela menukarkan kesenangan duniawinya demi meraih kesenangan bersama Tuhannya," katanya.

Orang yang beritikaf, ia rela meninggalkan pergaulan dengan manusia untuk dapat bermesraan dengan Rabbnya. Rela melemahkan jasmaninya dengan kurang makan, minum dan gerak badan demi menggapai kekuatan spiritualnya.

"Sehingga saat itu seseorang lebih dekat kepada sifat kemalaikatan daripada sifat setan dan binatang," katanya.