REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di pengujung bulan Ramadhan terdapat satu malam yang ditunggu-tunggu dan dicari oleh muslim di seluruh dunia, yakni malam Lailatul Qadar. Umat muslim percaya, di satu malam itu, doanya akan diijabah dan amalan pahalanya akan berlipat ganda bagaikan beribadah selama 1000 tahun lamanya.
Namun tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam istimewah itu akan datang. Sehingga pada 10 hari terakhir Ramadhan ini, umat Islam akan lebih banyak menghidupkan malam-malam mereka dengan beribadah.
Dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat menyebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kepada umatnya tentang beberapa tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Di antaranya :
Udara dan susana pagi yang tenang
Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah"
Cahaya Mentari Redup
Tanda lainnya adalah sinar matahari yang cerah namun tidak menyengat atau memiliki cahaya yang lemah keesokan harinya. Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka'ab RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Keesokon hari Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan" (HR. Muslim)
Terkadang Terbawa dalam Mimpi
Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi SAW. “Dari sahabat ibnu umar Ra bahwa beberapa orang dari sahabat nabi saw diperlihatkan malam Qador dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Romadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,"'Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim)