Semangat Ramadhan yang Bisa Dipertahankan Setelahnya?

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko

Sabtu 16 Apr 2022 04:04 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: dok. Republika Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan merupakan momen bagi umat Muslim memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Sorang dosen Studi Islam dari Universitas Al-Azhar, Dr. Wael Shehab, menyebut hal ini sewajarnya dipertahankan sepanjang tahun, bahkan setelah Ramadhan.

"Kita harus terus melakukan perbuatan baik setelah Ramadhan, karena Tuhan Yang Maha Esa saat Ramadhan sama dengan Tuhan sepanjang tahun," ujar dia dikutip di About Islam, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga

Menurutnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim untuk mempertahankan semangat Ramadhan. Cara pertama, yaitu menjadi seorang Rabbani, bukan Ramadani.

Beberapa orang shaleh biasa mengatakan, "Berusahalah untuk menjadi Rabbani (selalu milik Allah), dan jangan menjadi Ramadhani (hanya menyembah Allah di bulan Ramadhan)”. Hal ini ia amini, mengingat sebagai Muslim tidak menyembah Allah SWT hanya di bulan Ramadhan, tetapi hal ini dilakukan setiap hari selama hidup.

Umat Islam disebut harus terus-menerus melakukan perbuatan baik. Menjalankan sholat kita sehari-hari, berpuasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, serta menunaikan haji jika kita mampu.

"Kita juga harus berbicara kebenaran, jujur dan memperlakukan satu sama lain dan semua manusia dengan sopan dan baik. Ingatlah, perbuatan baik menghasilkan lebih banyak perbuatan baik dan perbuatan buruk hanya menghasilkan lebih banyak perbuatan buruk," lanjut dia.