REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim tentu sangat mengharapkan bisa meraih keberkahan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Akan tetapi berkaitan dengan kapan waktunya Lailatul Qadr tidak ada kepastian atau menjadi rahasia Allah SWT. Ada hadits yang meriwayatkan bahwa Lailatul Qadar itu terdapat pada malam ganjil di sepuluh hari akhir Ramadhan.
Seperti dijelaskan:
و حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَى رَجُلٌ أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فَاطْلُبُوهَا فِي الْوِتْرِ مِنْهَا
Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb Zuhair berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya radhiallahu'anhu, ia berkata: Seorang bermimpi bahwa Lailatul Qadr terdapat pada malam kedua puluh tujuh bulan Ramadan. Maka Nabi SAW bersabda: "Aku bermimpi seperti mimipimu, yaitu pada sepuluh malam yang akhir. Karena itu, carilah ia pada malam-malam yang ganjil." (Kitab Shahih Muslim).
Namun, ada juga riwayat lainnya yang menjelaskan bahwa Lailatul Qadar itu terdapat pada 17 Ramadhan. Ada juga riwayat yang berbeda menjelaskan bahwa Lailatul Qadar terdapat pada 21 Ramadhan, 23 Ramadhan dan lainnya. Misalnya terdapat hadits yang menjelaskan juga bahwa Lailatul Qadar terdapat pada malam 27 Ramadhan.
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَةَ بْنَ أَبِي لُبَابَةَ يُحَدِّثُ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ أُبَيٌّ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُهَا قَالَ شُعْبَةُ وَأَكْبَرُ عِلْمِي هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَإِنَّمَا شَكَّ شُعْبَةُ فِي هَذَا الْحَرْفِ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَحَدَّثَنِي بِهَا صَاحِبٌ لِي عَنْهُ
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Abdah bin Abu Lubabah menceritakan dari Zirr bin Hubaisy dari Ubay bin Ka'b radhiallahu'anhu, ia berkata terkait dengan malam Lailatul Qadr, "Demi Allah, saya benar-benar mengetahuinya." Syu'bah berkata, "Dan sedalam apa yang saya ketahui, bahwa Lailatul Qadr itu suatu malam yang Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menunaikan shalat padanya. Tepatnya malam itu adalah malam ke dua puluh tujuh. Syu'bah hanya ragu mengenai kalimat; (Lailatul Qadr) adalah malam yang Rasulullah SAW telah memerintahkannya kami." Ia berkata, Dan sahabatku telah menceritakannya kepadaku dari Abdah. (Kitab Shahih Muslim).
Para ulama berpendapat bahwa hikmah dirahasiakannya tanggal pasti Lailatul Qadar adalah agar setiap hamba termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah dalam setiap hari di bulan Ramadhan.