REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di hari kedua puasa Ramadhan 1443 Hijriah, Masjid Nabawi menyediakan berbagai jenis sajian berbuka untuk sekitar satu juta Muslim yang harus menghabiskan makanan mereka dalam waktu 10 menit sebelum melaksanakan Shalat Maghrib.
"Seluruh jamaah makan dengan serentak. Kurang lebih 10 menit, makan harus selesai. Hari ini adzan maghrib jam 18.39 WAS, buka puasa dimulai, dan pesta harus usai 10 menit berikutnya, 18.49," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh yang berada di Madinah Arab Saudi.
Melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin dini hari, Asrorun menceritakan pengalamannya berpuasa di Tanah Suci.Di sore hari jelang buka puasa, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih satu juta Muslim, dalam waktu yang sangat singkat. Dimulai setengah jam usai Shalat Ashar berjamaah, Tim Ifthar Shaim menjalankan tugasnya dengan sigap.
Diantaranya menggelar sufrah, plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet masjid yang multi fungsi, untuk tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan, sekaligus tempat sampah bungkus dan sisa makanan.Tim Ifthar Shaim ini ada yang berasal dari para relawan, dari mahasiswa, dan bahkan ada yang pelajar SMA dan SMP.
"Saya sempat berbincang sekilas dengan relawan yang awalnya saya kira mahasiswa, namun dari hasil diskusi diketahui kalau dia pelajar SMP di sebuah madrasah di Kota Madinah," katanya