REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan yang penuh kasih sayang. Di bulan suci ini, Allah SWT berkenan menurunkan berbagai nikmat dan anugerah, mulai dari diturunkannya Alquran, Lailatul Qadar, dan pahala kebaikan yang berlipat ganda. Semua nikmat itu sesungguhnya merupakan manifestasi dari kasih sayang Allah.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menjelaskan, Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Menurut dia, kasih dan sayang Allah telah tercurah kepada hamba-Nya dan Allah mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmat (kasih sayang).
“Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Selama Bulan Ramadhan pintu ampunan terbuka luas bagi hamba-Nya. Ramadhan adalah bulan di mana manusia diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari segala dosa,” ujar Prof Mu’ti kepada Republika, Kamis (31/3/2022).
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, menurut dia, telah disebutkan bahwa barangsiapa yang menunaikan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha dan rahmat Allah, maka Allah akan mengampuni dosa manusia yang telah lalu.
Prof Mu’ti mengatakan, Ramadhan juga merupakan bulan dibukanya pintu-pintu langit. Di tengah-tengah ayat-ayat tentang puasa, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 186, disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Nya.
Sejalan dengan ayat tersebut, menurut dia, di dalam hadits juga disebutkan bahwa di antara doa yang makbul adalah doa orang yang sedang berpuasa. “Ini adalah rahmat Allah yang sungguh besar,” kata Prof Mu’ti.