Dalil tentang Adab Suami Istri Saat Berpuasa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 30 Mar 2022 00:15 WIB

Suami-istri (ilustrasi). Dalil tentang Adab Suami Istri Saat Berpuasa Foto: republika Suami-istri (ilustrasi). Dalil tentang Adab Suami Istri Saat Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Ramadhan, seluruh umat Islam yang beriman diwajibkan untuk berpuasa, termasuk pasangan suami istri. Puasa tak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga nafsu syahwat sejak fajar hingga terbenam matahari.

Berdasarkan buku Tafsir Ringkas Al Quran Al Karim terbitan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, disebutkan sebuah dalil yang mendasari hal tersebut, yakni Alquran Surat Al Baqarah ayat 187, 

Baca Juga

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa untuk bercampur dengan istrimu. Semula hanya dihalalkan makan, minum, dan mencampuri istri hingga sholat isya atau tidur. Setelah bangun tidur semuanya diharamkan. 

Umar bin Khattab pernah mencampuri istrinya sesudah sholat Isya. Beliau sangat menyesal dan menyampaikannya kepada Rasulullah, maka turunlah ayat ini yang memberikan keringanan. Mereka adalah pakaian bagimu yang melindungi kamu dari zina, dan kamu adalah pakaian bagi mereka yang melindungi mereka dari berbagai masalah sosial. 

Allah mengetahui kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri untuk tidak berhubungan dengan istri pada malam bulan Ramadhan, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu karena kamu menyesal dan bertobat kepada-Nya. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu dengan mengharapkan keturunan yang baik. 

Makan dan minumlah dengan tidak berlebihan hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar untuk memulai puasa. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang malam yang ditandai dengan terbenamnya matahari. 

Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beritikaf dalam masjid pada malam hari Ramadan. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya, yakni istri ketika beriktikaf, apalagi berhubungan intim. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa, menjaga dan mengendalikan diri dengan penuh kesadaran.