REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan meredanya pandemi, tahun ini umat Islam kemungkinan akan kembali ke aktivitas Ramadhan seperti biasa, shalat berjamaah dan buka puasa.
Bulan Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada 2 April. Umat Islam kini tengah mempersiapkan bulan dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya ketika pandemi berkecamuk.
Dengan meredanya pandemi, aktivitas bersama, seperti buka puasa bersama keluarga dan shalat berjamaah kemungkinan akan kembali berjalan lancar. Hal ini karena pembatasan telah dilonggarkan di seluruh dunia.
Dilansir dari laman TRT World pada Jumat (25/3/2022), alasan dibalik pentingnya bulan Ramadhan, Muslim percaya bahwa Malaikat Jibril turun dari surga untuk mengungkapkan pesan Tuhan kepada Nabi Muhammad di bulan Ramadhan. Wahyu-wahyu ini datang untuk membentuk teks pendirian iman Islam, yang disebut Alquran. Ini diyakini umat Islam sebagai wasiat dari Allah Ta'ala yang tidak berubah dan terakhir.
Tepatnya malam turunnya wahyu masih menjadi perdebatan di kalangan ulama Islam. Akan tetapi diyakini itu jatuh pada salah satu tanggal ganjil selama sepuluh hari terakhir bulan itu. Banyak yang lebih memilih untuk menandai kesempatan pada malam ke-27, yang mereka sebut 'Lailatul Qadr'. Ramadhan kemudian ditetapkan sebagai bulan puasa oleh Nabi Muhammad setelah diturunkannya wahyu dalam Alquran.
Mempraktikkan ibadah puasa umat Islam di siang hari, itu berarti mereka tidak makan antara matahari terbit dan terbenam. Berbuka saat matahari terbenam dikenal sebagai buka puasa, sedangkan makan sebelum fajar disebut sahur. Muslim juga menjauhkan diri dari minum air, merokok, dan hubungan seksual di siang hari.