3. Biarkan puasa Anda menjadi puasa tubuh, pikiran, dan jiwa. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali, “Sebagian besar orang berpuasa hanya untuk menyebut nama. Karena sementara menjauhi makanan, minuman, dan kepuasan seksual, pikiran, mata, telinga, lidah, dan indera mereka lainnya berpesta haram (hal-hal yang melanggar hukum).”
Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaat sejati dari puasa kita, kita perlu memaksakan pengendalian diri total pada semua kemampuan kita dan menjauhi semua pikiran, perkataan, dan tindakan yang berdosa dan sia-sia, dan memelihara pikiran dengan selalu mengingat Allah.
4. Ramadhan bukan hanya bulan puasa. Ramadhan lebih merupakan musim memupuk segala macam kebajikan dan kebiasaan baik. Ini adalah kesempatan sempurna membebaskan diri dari semua kebiasaan negatif yang telah menahan kita mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan sejati. Jadi ambil kesempatan dan fokus untuk mencapai tujuan nyata untuk menjadikannya pengalaman yang benar-benar mengubah hidup dan meningkatkan kehidupan.
5. Ramadhan adalah bulan empati dan kemurahan hati. Padahal, salah satu tujuan utama puasa adalah menanamkan dalam diri kita empati kepada orang miskin dan orang yang kurang mampu. Dengan memaparkan kita pada kelaparan wajib, kita diberi pelajaran praktis tentang kelaparan dan kehausan dan dengan demikian kita menjadi lebih termotivasi berempati dengan orang miskin. Oleh karena itu kita diperintahkan mengamalkan amalan zakat yang optimal di bulan Ramadhan.
6. Ramadhan adalah waktu membiasakan diri dengan Alquran, sumber sejati bimbingan, penerangan, penyembuhan, dan rahmat sempurna Allah bagi umat manusia.
7. Salah satu tujuan utama dari semua tindakan ibadah dalam Islam adalah menumbuhkan dalam diri kita rasa kebersamaan yang sejati dan semangat sesama manusia. Oleh karena itu, sangat penting kata-kata dan tindakan welas asih kita diperluas tidak hanya terhadap diri kita sendiri tetapi juga terhadap semua ciptaan Allah.