1

Adzan pertama dikumandangkan oleh Bilal bin Rabah untuk membangunkan dan mengingatkan umat, sedangkan Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan kedua. Diriwayatkan dalam sebuah hadits: “Rasulullah SAW memiliki dua muadzin buta, Bilal dan Ibn Ummi Maktum, menurut Ibn Umar r.a. SAW Rasulullah bersabda: “Bilal memang adzan di malam hari, oleh karena itu makan dan minumlah sampai Ibn Umm Maktum melakukannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

Artinya: “Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623)

Dikutip dari buku karangan Muhammad Saiyid Mahadir berjudul Niat & Imsak, waktu imsak biasanya sekitar 10 menit sebelum fajar. Biasanya kita dapat menganggap 10 menit sama dengan membaca 50 ayat-ayat yang tidak terlalu panjang.

Bahkan jika masih ada yang ingin Anda makan dalam 10 menit itu, tidak apa-apa. Begitu pula bagi mereka yang bangun kesiangan, 10 menit terakhir adalah waktu yang sangat berharga asalkan tidak terlalu jauh agar tetap makan saat fajar tiba.

Menurut Ustadz Adi Hidayat melalui kanal Youtubenya berjudul Banyak SALAH Soal Imsak. Ini Waktu IMSAK yang Benar Saat Puasa memberi contoh, misal waktu subuh 04.33 WIB, maka imsaknya adalah pukul 04.33 atau sama dengan waktu subuh. Karena waktu dimulainya puasa adalah saat dikumandangkannya adzan subuh. Ini berdasarkan dalil Surat Al Baqarah ayat 187 seperti yang sudah dijelaskan diatas sebelumnya.

Imsak, selain ada dasar hukum waktu imsak juga baik dan bermanfaat sebagai pengingat dan bagian dari manajemen waktu agar kegiatan sahur, bersih-bersih, dan sholat subuh dapat berjalan dengan baik.