Memperbaiki kualitas hubungan sesama manusia, kata Sagaf, sangatlah penting, apalagi di tengah pandemi COVID-19. Di mana, sesama manusia perlulah saling membantu, bahu membahu untuk menguatkan satu sama lain, agar dapat bangkit bersama.
"Sebagai orang beriman yang akan melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, dapat mengambil pelajaran dan membangun optimisme untuk untuk bersama-sama saling menguatkan dan menekan penyebaran COVID-19," ujarnya.
Menurutnya, puasa di bulan Ramadhan yang akan dijalani mengajarkan kepada seseorang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.Puasa selama bulan Ramadhan, ujar dia, juga menjadi satu proses pembersihan diri kembali menjadi suci dan bersih.
Proses pembersihan itu, meliputi pembersihan jiwa (tazkiyatul annafsi), pembersihan harta (tazkiyatul maal) dan pembersihan sikap dan perilaku (tazkiyatul afaal).Pembersihan selama bulan Ramadhan, harusnya terus dilakukan dalam setiap bulan hingga berjumpa kembali dengan Ramadhan tahun-tahun berikutnya.Hal itu agar, seseorang sebagai orang yang beriman terus mawas diri dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dengan tetap mengedepankan tujuan akhirat.
"Sehingga menjadi manusia yang terus menebarkan manfaat bagi sesama manusia lainnya, termasuk menebar manfaat untuk mencegah penyebaran COVID-19, dengan mengedepankan mawas diri," sebutnya.