Senin 28 Feb 2022 11:13 WIB

Tips dan Trik Lulus Sertifikasi Pustakawan

Sertifikasi sangat penting untuk meningkatkan keterampilan serta convidency

Dalam rangka perayaan HUT BSI ke-34, Perpustakaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan webinar sertifikasi kompetensi pustakawan secara daring melalui Zoom dan Youtube channel Kuliah BSI Aja, pada Rabu (23/2/2022).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dalam rangka perayaan HUT BSI ke-34, Perpustakaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan webinar sertifikasi kompetensi pustakawan secara daring melalui Zoom dan Youtube channel Kuliah BSI Aja, pada Rabu (23/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka perayaan HUT BSI ke-34, Perpustakaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan webinar sertifikasi kompetensi pustakawan secara daring melalui Zoom dan Youtube channel Kuliah BSI Aja, pada Rabu (23/2/2022).

Webinar kali ini menghadirkan dua narasumber dari bidang pengembangan SDM Perpustakaan Nasional, yaitu Dr Opong Sumiati selaku kepala pusat pengembangan pustakawan dan Dra Arifah Sismita selaku pustakawan madya Perpustakaan Nasional.

Baca Juga

Kegiatan ini diikuti dengan antusias tinggi dari peserta. Hal ini dapat dilihat dari animo peserta yang mencapai 1.429 hadir dari berbagai kalangan seperti kepala perpustakaan, staf/pengelola perpustakaan, civitas akademika, mahasiswa serta masyarakat umum yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Papua.

Webinar dibuka oleh Rektor Universitas BSI, Dr Ir Mochamad Wahyudi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya mengikuti sertifikasi kompetensi untuk meningkatkan profesionalitas kerja pustakawan.

“Menjadi seorang pustakawan memang tidak harus dari bidang perpustakaan, namun boleh pula berasal dari bidang apapun dengan syarat adanya kepemilikan sertifikasi profesi pustakawan. Inilah pentingnya sertifikasi kompetensi untuk peningkatan kualitas kinerja juga untuk mendukung akreditasi perpustakan,” tutur Wahyudi dalam sambutannya, lalu.

Di sisi lain, Opong dalam materinya menyampaikan tentang kebijakan dan mekanisme pelaksanaan sertifikasi kompetensi pustakawan.

Menurutnya, mengikuti sertifikasi sangat penting untuk meningkatkan keterampilan serta convidency, baik untuk pustakawan sendiri maupun untuk instansi yang menaungi perpustakaan tersebut.

“Ketika pustakawan sudah melakukan sertifikasi, bisa meningkatkan tingkat convidency pustakawan dalam bekerja dan memberikan layanan, karena sifat sertifikasi itu up to date, sesuai dengan tuntutan zaman dan pengetahuan,” ujar Opong dalam materinya, Rabu silam.

Selain memberikan convidency, adanya sertifikasi membantu pustakawan dalam memenuhi persyaratan regulasi, perencanaan karier, pengumpulan angka kredit bagi jabatan fungsional pustakawan, membantu promosi profesi pustakawan serta dapat meyakinkan kepada pemustaka dan perpustakaan bahwa dirinya kompeten dalam bekerja.

Sementara itu, Arifah menjelaskan bahwa, dalam proses sertifikasi pustakawan, tidak hanya pengetahuan dunia pustaka saja yang dinilai, tetapi ada komponen lain yang diikutsertakan. “Seorang pustakawan dikatakan kompeten jika meraka lulus penilaian tiga unsur kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap,” pungkas Arifah.

Arifah menjelaskan, pengetahuan disini meliputi pengetahuan dunia kepustakaan. Sedangkan, keterampilan meliputi aspek keterampilan melaksanakan pekerjaan, keterampilan mengelola lingkungan kerja dan aspek sikap meliputi performa dalam bekerja, tanggapan lingkungan kerja serta tanggapan pemustaka.

Mengenai tips dan trik  mengikuti sertifikasi kompetensi, Arifah menyampaikan yang utama adalah percaya diri dan persiapan materi dalam mengikuti sertifikasi tersebut. “Calon peserta sertifikasi harus percaya diri, sebab sebelum melakukan sertifikasi teman-teman peserta sudah memiliki pengalaman saat bekerja ataupun saat melakukan assessment mandiri,” ungkapnya.

Sementara itu, wakil rektor II bidang non akademik Universitas BSI Suharyanto menyampaikan, bahwa webinar berjalan lancar dan diikuti dengan antusias tinggi oleh para peserta. “Mengingat materi sertifikasi kompetensi pustakawan yang dibawakan oleh narasumber merupakan materi yang sangat ditunggu-tunggu. Karena keluaran dari sertifikasi ini adalah sertifikat pengakuan atas penguasaan kompetensi pustakawan di bidang perpustakaan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang,” kata Suharyanto.

Dipenghujung acara, sebagai simbolis kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada kedua narasumber yang dilakukan oleh Suharyanto selaku wakil rektor II bidang non akademik Universitas BSI. “Kami berharap, materi yang dibawakan oleh narasumber bisa bermanfaat untuk bekal persiapan para pustakawan calon sertifikasi, sebagai persiapan diri mengikuti sertifikasi kompetensi pustakawan,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement