REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak merupakan bagian tubuh yang sangat menarik. Otak bertugas membantu menavigasi dunia dengan berbagai cara, salah satunya melalui emosi. Perasaan takut adalah juga salah satu emosi yang dihasilkan otak untuk melindungi diri dari bahaya.
Emosi takut mungkin sengaja diciptakan otak, dalam hal ini takut berpuasa, karena merasa puasa berbahaya dengan menahan diri untuk makan dan minum yang dibutuhkan tubuh. Tapi sebenarnya ada langkah yang bisa dilakukan agar rasa takut atau ragu berpuasa hilang.
Puasa tidak berbahaya
Dilansir dari About Islam, Senin (21/2/2022). dengan bukti bahwa banyak orang mampu melakukannya, seseorang seharusnya yakin puasa bisa dilakukannya juga. Secara medis, puasa tidak berbahaya selama pelakunya mendapat cukup makan dan minum saat matahari terbenam sehingga tidak perlu takut akan konsekuensi yang mengerikan.
Tapi memang puasa bukan amalan yang mudah, terutama di negara seperti Inggris yang hari-harinya sangat panjang selama bulan-bulan musim panas. Ditambah rasa lapar dan haus bukanlah perasaan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang.
Meski begitu, penting untuk mengingat firman Allah SWT:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah:185).
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang. Seorang Muslim harus yakin bahwa Dia tidak akan pernah meminta hambanya untuk melakukan sesuatu yang akan membahayakan dengan cara apa pun. Memang menantang, tapi tentu saja tidak berbahaya apalagi tidak bermanfaat.
Inilah sebabnya mengapa Allah membebaskan orang yang sakit dan orang dalam perjalanan dari puasa, karena akan melewati batas dari tantangan menjadi kesulitan. Walaupun puasa itu berat, tapi Allah tahu hambanya bisa mengatasinya.