Ibadah di Masjid Terbatas, Bisakah Raih Lailatul Qadar?

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 01 May 2021 07:30 WIB

Ibadah di Masjid Terbatas, Bisakah Raih Lailatul Qadar? Foto: AP /Rahmat Gul Ibadah di Masjid Terbatas, Bisakah Raih Lailatul Qadar?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam lailatul qadar adalah momen yang ditunggu-tunggu umat Islam karena keutamannya yang dijelaskan dalam Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW. Umat Islam biasa berbondong-bondong beritikaf di masjid pada 10 malam terakhir Ramadhan demi meraih keutamaan lailatul qadar yang dijelaskan lebih baik dari seribu bulan ini.

Namun pandemi Covid-19 yang belum berhenti, membuat masjid-masjid membatasi jumlah jamaah dan banyak Muslim yang terkendala melakukan itikaf di masjid. Sebuah kondisi yang membuat sulit melakukan tradisi itikaf pada 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan.

Baca Juga

Bisakah umat Islam meraih lailatul qadar di tengah kondisi ini? 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Sholahuddin Al-Aiyub menjelaskan lailatul qadar masih bisa didapatkan meski dengan berbagai keterbatasan karena pandemi Covid-19. Terkendalanya tradisi itikaf yang biasa dilakukan pada 10 malam terakhir dikatakan tidak menutup pintu mendapatkan lailatul qadar bagi seseorang. 

“Itikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Namun demikian, betul apabila kondisinya tidak memungkinkan kita bisa melakukan taqarrub ilallah dari rumah, tidak dilakukan dengan itikaf. Dengan illah (sebab) kondisi yang mewajibkan kita melakukan itu. Maka Insya Allah, Allah ‘aalimun bi zalika, maka Allah akan mengetahui niat baik kita,” katanya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/4).

Menurutnya, Rasulullah SAW memang mencontohkan menggiatkan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Namun, ibadah kepada Allah SWT sangat luas bentuknya dan bisa dilakukan dengan berbagai hal, tidak hanya dengan itikaf.